Pemerintah Indonesia akan mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa 10.000 ton beras ke Palestina. Bantuan ini akan segera dikirimkan dengan dukungan penuh dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Keputusan ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), setelah memimpin rapat koordinasi terbatas di Kantor Kemenko Pangan pada Kamis (12/6).
Bantuan Beras untuk Palestina
Zulhas menyatakan pengiriman bantuan beras sebanyak 10.000 ton tersebut akan dilakukan secepat mungkin. Ia berharap pengiriman dapat terlaksana dalam bulan Juni ini.
Proses pengiriman akan melibatkan TNI AL yang akan berlayar menuju Yordania atau langsung ke Palestina. Detail teknis pengiriman masih dalam proses finalisasi.
Sumber dan Penganggaran Bantuan
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa beras bantuan akan diambil dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) ditugaskan untuk mengemas beras yang akan dikirim. Ini memastikan kualitas dan kesiapan beras untuk perjalanan panjang.
Arief menambahkan bahwa anggaran bantuan akan bersumber dari Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI), atau yang dikenal sebagai Indonesia AID. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berperan dalam pengelolaan dana ini.
Target Pengiriman Bantuan
Meskipun belum dapat memastikan tanggal pasti keberangkatan, Arief menargetkan beras bantuan siap dikirim dalam waktu tiga minggu ke depan.
Proses persiapan, termasuk pengemasan dan pengangkutan, diperkirakan membutuhkan waktu tersebut. Prioritas utama adalah memastikan bantuan sampai ke Palestina dengan segera.
Pihaknya akan mengupayakan agar seluruh proses pengiriman dapat berjalan lancar dan tepat waktu. Koordinasi antar instansi terkait terus dilakukan untuk memastikan hal tersebut.
Bantuan beras ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat Palestina yang membutuhkan. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kemanusiaan bagi Palestina.