Indonesia akan mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa 10.000 ton beras ke Palestina. Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian Indonesia terhadap situasi kemanusiaan di Palestina.
Rencananya, pengiriman beras akan dilakukan oleh TNI dalam waktu dekat. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.
Keputusan Pengiriman Bantuan Beras ke Palestina
Keputusan pengiriman bantuan beras 10.000 ton ke Palestina diumumkan setelah rapat koordinasi terbatas di Kantor Kemenko Pangan pada Kamis, 12 Juni 2024.
Menteri Zulkifli Hasan menyatakan harapan agar pengiriman dapat dilakukan secepat mungkin, idealnya pada bulan Juni ini juga. TNI akan bertanggung jawab atas proses pengiriman melalui jalur laut menuju Yordania atau langsung ke Palestina.
Sumber dan Anggaran Bantuan Beras
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa beras tersebut akan diambil dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) ditugaskan untuk melakukan pengemasan beras sebelum dikirim. Anggaran untuk bantuan ini akan bersumber dari Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI), atau yang lebih dikenal sebagai Indonesia AID.
Arief menambahkan bahwa Kementerian Luar Negeri yang akan mengelola anggaran dari Indonesia AID. Namun, karena beras berasal dari CBP, Badan Pangan Nasional akan menugaskan Bulog untuk menangani pengiriman 10.000 ton beras tersebut.
Target Pengiriman Bantuan
Meskipun belum dapat memastikan tanggal pasti pengiriman, Arief menargetkan agar 10.000 ton beras siap dikirim ke Palestina dalam waktu tiga minggu ke depan.
Tim akan berupaya maksimal agar proses pemuatan dan pengiriman dapat diselesaikan dalam jangka waktu tersebut.
Pengiriman bantuan beras ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam membantu Palestina yang tengah menghadapi kesulitan pangan. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat Palestina dan berkontribusi pada stabilitas wilayah.