Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah gencar mempercepat penyelesaian proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mamminasata di Sulawesi Selatan. Proyek ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur, melainkan wujud nyata komitmen negara dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, khususnya akses air bersih yang layak. Keberhasilan proyek ini akan memberikan dampak signifikan bagi kehidupan masyarakat di wilayah metropolitan Makassar dan sekitarnya.
Pembangunan SPAM Mamminasata merupakan langkah strategis untuk meningkatkan akses air minum bagi ratusan ribu warga. Proyek ini diproyeksikan mampu melayani hingga 400.000 jiwa di wilayah Makassar, Maros, Gowa, dan Takalar.
Percepatan Pembangunan SPAM Mamminasata: Target Rampung 2025
Kementerian PUPR menargetkan penyelesaian tahap pertama SPAM Mamminasata pada Agustus 2025. Tahap ini mencakup pembangunan instalasi pengolahan air (IPA) dengan kapasitas 500 liter/detik. Progres pembangunannya saat ini telah mencapai angka yang signifikan.
Pembangunan tahap kedua meliputi jaringan distribusi utama (JDU) yang telah mencapai 100 persen penyelesaian. Koordinasi yang intensif antara Kementerian PUPR dan pemerintah daerah sangat krusial untuk memastikan kelancaran proyek ini.
Tahapan Pembangunan dan Anggaran
Pembangunan SPAM Mamminasata dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama berfokus pada pembangunan IPA, jaringan transmisi, reservoir, dan sistem SCADA. Anggaran yang dialokasikan untuk tahap pertama mencapai Rp78,98 miliar dari APBN TA 2025.
Tahap kedua meliputi pembangunan JDU, dengan anggaran mencapai Rp99,88 miliar. Pembangunan jaringan distribusi lanjutan dan sambungan rumah akan bergantung pada kesiapan APBD masing-masing kabupaten/kota.
Distribusi Air dan Peran Pemerintah Daerah
Setelah air diolah di IPA, air akan didistribusikan melalui jaringan transmisi ke 10 titik *offtake* di empat wilayah. Kota Makassar akan menerima alokasi terbesar, yaitu 600 liter/detik.
Pemerintah daerah memegang peranan penting dalam pembangunan jaringan distribusi hilir dan sambungan rumah tangga. Kerja sama yang erat antara Kementerian PUPR dan pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk memastikan proyek ini berjalan lancar.
Gowa akan menerima 200 liter/detik, Maros 130 liter/detik, dan Takalar 70 liter/detik. Distribusi air akan menjangkau berbagai wilayah, termasuk kecamatan-kecamatan di Makassar, Takalar, Gowa, dan Maros.
Meskipun pembangunan beberapa titik *offtake* telah selesai, pembangunan reservoir dan pipa distribusi di beberapa titik masih menunggu kesiapan APBD. Hal ini menjadi fokus perhatian Kementerian PUPR.
Tantangan dan Harapan Ke Depan
Salah satu tantangan utama adalah memastikan kesiapan APBD masing-masing kabupaten/kota untuk menyelesaikan pembangunan jaringan distribusi dan sambungan rumah. Keterlambatan ini berpotensi menyebabkan infrastruktur yang telah dibangun menjadi tidak berfungsi optimal.
Kementerian PUPR berharap para kepala daerah dapat segera mengeksekusi anggaran yang telah dialokasikan. Hal ini penting untuk memastikan manfaat SPAM Mamminasata dapat segera dirasakan oleh masyarakat.
Proyek SPAM Mamminasata diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan akses air bersih yang lebih baik. Keberhasilan proyek ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menyediakan infrastruktur dasar yang memadai untuk kesejahteraan rakyat. Koordinasi yang solid antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan proyek ini.