Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memanas setelah serangan rudal Iran yang menghantam Rumah Sakit Soroka Medical Center di Israel selatan. Peristiwa ini memicu kemarahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang berjanji untuk menuntut pertanggungjawaban Iran.
Namun, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, justru menanggapi kemarahan Netanyahu dengan sinis. Ia menilai reaksi tersebut sebagai hal yang “menggelikan”, mengingat tindakan Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
Reaksi Iran atas Serangan Rumah Sakit
Araghchi, dalam pernyataan di Jenewa, mengatakan bahwa kemarahan Netanyahu atas serangan rumah sakit tersebut sangat ironis. Ia mempertanyakan moralitas Israel yang kerap melakukan pengeboman terhadap rumah sakit dan warga sipil di Gaza.
Araghchi menekankan bahwa tindakan Israel di Gaza jauh lebih brutal dan tidak dapat dibenarkan. Ia menilai Israel tidak memiliki hak moral untuk memprotes serangan tersebut.
Araghchi menambahkan bahwa angkatan bersenjata Israel seringkali menyerang rumah sakit dan melukai pasien. Ia menyebut Israel sebagai pihak yang sebenarnya melakukan kejahatan perang.
Serangan Rumah Sakit Soroka dan Kerusakannya
Serangan rudal Iran pada Kamis, 19 Juni 2025, menyebabkan kerusakan parah pada Rumah Sakit Soroka Medical Center. Sebanyak 240 orang terluka, empat di antaranya mengalami luka serius.
Netanyahu, dalam pernyataannya, menyatakan kemarahannya atas serangan tersebut dan berjanji akan memberikan balasan yang setimpal. Ia menyebut Iran sebagai “tiran di Teheran”.
Dua dokter yang berada di lokasi kejadian kepada Associated Press (AP) menceritakan detik-detik serangan tersebut. Mereka menjelaskan ledakan keras terdengar setelah sirene serangan udara berbunyi.
Dampak utama serangan terfokus pada gedung bedah lama yang sudah dievakuasi beberapa hari sebelumnya. Rumah sakit terpaksa ditutup untuk semua pasien kecuali kasus yang mengancam jiwa.
Rumah Sakit Soroka Medical Center merupakan rumah sakit besar dengan lebih dari 1.000 tempat tidur, melayani sekitar 1 juta penduduk di selatan Israel.
Penjelasan Iran Mengenai Target Serangan
Iran membantah menargetkan rumah sakit secara langsung. Mereka mengklaim bahwa target sebenarnya adalah pangkalan militer dan intelijen Israel yang terletak di dekat rumah sakit tersebut.
Kantor berita negara Iran, IRNA, melaporkan bahwa target utama serangan adalah Pusat Komando dan Intelijen Angkatan Darat Israel (IDF C4I) dan Kamp Intelijen Angkatan Darat di Taman Teknologi Gav-Yam. Rumah sakit hanya terkena dampak ledakan.
Pernyataan serupa juga dikeluarkan oleh Korps Garda Revolusi Iran (IRGC). IRGC menyatakan bahwa rudal yang digunakan sangat akurat dan terarah pada pusat komando dan intelijen Israel.
Meskipun Iran memberikan penjelasan, kejadian ini tetap memicu kecaman internasional dan menambah ketegangan di kawasan Timur Tengah. Peristiwa ini menunjukkan betapa kompleks dan rawannya konflik antara Iran dan Israel.
Kejadian ini menyoroti betapa rumitnya konflik di Timur Tengah dan menunjukkan betapa mudahnya eskalasi konflik yang dapat menimbulkan korban sipil. Perlu ada upaya diplomasi yang lebih intensif untuk meredakan ketegangan dan mencegah jatuhnya korban lebih banyak lagi.