Pulau Batang Pele, sebuah pulau kecil seluas kurang lebih 20 kilometer persegi di Raja Ampat, menyimpan kekayaan alam yang luar biasa. Keindahannya tersembunyi di balik hutan lindung yang luas dan potensi nikel di perut bumi. Namun, keseimbangan alam di pulau ini kini terancam oleh kepentingan ekonomi.
Keberadaan Batang Pele sangat penting bagi kelestarian alam Raja Ampat. Luasnya yang terbilang kecil justru menyimpan keanekaragaman hayati yang tinggi.
Hutan Lindung Batang Pele: Surga Keanekaragaman Hayati
Hampir separuh wilayah Batang Pele merupakan hutan lindung. Di dalamnya terdapat beragam flora endemik dan dilindungi.
1. Pohon Pelangi (Eucalyptus deglupta)
Pohon yang juga dikenal sebagai pohon leda ini memiliki kulit batang berwarna-warni seperti pelangi. Keunikannya menjadikannya salah satu flora endemik Papua, Papua Nugini, dan beberapa wilayah di Indonesia.
2. Pohon Trembesi (Samanea saman)
Pohon trembesi dikenal sebagai penyerap karbon dioksida yang efektif. Kemampuannya untuk menutup daun saat hujan juga bermanfaat bagi kelestarian tanah.
3. Pohon Parijoto
Pohon parijoto memiliki keindahan tersendiri dengan daun hijau yang selalu rimbun dan buah berwarna merah ungu. Keindahannya membuatnya dibudidayakan sebagai tanaman hias.
4. Cantigi Gunung (Vaccinium varingiafolium)
Meskipun berukuran kecil, cantigi gunung memiliki akar dan kayu yang kuat. Keberadaannya sangat membantu para pendaki yang melewati medan terjal di pegunungan.
Batang Pele di Tengah Ancaman Konsesi Tambang
Potensi nikel di Batang Pele cukup besar. Berdasarkan data GeoRIMA ESDM, bijih nikel terukur mencapai 5.378.000 ton dengan logam terukur 52.327,94 ton.
Izin Usaha Pertambangan (IUP) sempat diberikan kepada PT Mulia Raymond Perkasa (MRP). Namun, hal ini menuai kontroversi karena status Batang Pele sebagai hutan lindung.
Pemerintah telah mencabut IUP tersebut. Namun, ancaman eksploitasi tambang tetap ada dan perlu pengawasan ketat agar kelestarian hutan lindung Raja Ampat terjaga.
Penting bagi masyarakat untuk terus mengawasi dan memastikan agar Batang Pele terlindungi dari eksploitasi yang tidak bertanggung jawab. Keindahan dan keanekaragaman hayatinya harus tetap lestari untuk generasi mendatang.
Preservasi Batang Pele bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia. Kita harus memastikan bahwa kekayaan alam ini tetap terjaga untuk keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan lingkungan.