Francesco Bagnaia, atau yang akrab disapa Pecco, berhasil meraih podium ketiga di GP Aragon meskipun sempat berjuang dengan masalah understeer. Keberhasilan ini tak lepas dari sebuah perubahan sederhana namun efektif pada motor Desmosedici GP25 miliknya.
Manajer tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi, mengungkapkan kunci peningkatan performa Pecco di balapan tersebut. Perubahan pada sistem pengereman terbukti menjadi faktor penentu.
Perubahan Sistem Pengereman Jadi Kunci Keberhasilan Pecco
Tardozzi menjelaskan bahwa perubahan kecil pada sistem pengereman, khususnya pada cakram rem, memberikan Pecco kepercayaan diri lebih saat mengerem.
Penggunaan cakram rem berdiameter 355 mm, berbeda dari yang digunakan di sesi kualifikasi dan Sprint Race, menjadi pembeda signifikan di balapan utama.
Tantangan Sirkuit Aragon dan Strategi Ducati
Sirkuit Aragon dikenal sebagai sirkuit yang menuntut performa pengereman yang tinggi. Brembo, pemasok rem MotoGP, mengklasifikasikan sirkuit ini sebagai ‘keras’, dengan pengereman dibutuhkan selama 29 persen dari total putaran.
Kebanyakan pembalap memilih cakram rem depan berdiameter 340 mm. Namun, Ducati mengambil keputusan berani dengan menggunakan cakram berdiameter lebih besar untuk Pecco.
Keputusan ini terbukti efektif dalam mengatasi masalah understeer yang sebelumnya dikeluhkan Pecco.
Analisis Kinerja dan Posisi Klasemen
Dengan podium ketiga di Aragon, Pecco kini mengoleksi 140 poin dan berada di peringkat ketiga klasemen sementara MotoGP.
Ia masih tertinggal cukup jauh dari Marc Marquez yang memimpin klasemen dengan 233 poin.
Perbedaan performa antara Pecco dan Marquez menunjukkan persaingan yang ketat di puncak klasemen MotoGP.
Meskipun demikian, raihan podium di Aragon menjadi bukti efektifitas strategi Ducati dalam mengatasi masalah teknis dan meningkatkan performa motor.
Penggunaan cakram rem berdiameter 355 mm menjadi bukti pentingnya detail kecil dalam menentukan hasil balapan MotoGP.
Ke depannya, akan menarik untuk melihat apakah Ducati akan terus mengaplikasikan strategi ini di sirkuit-sirkuit lain yang memiliki karakteristik serupa dengan Aragon.
Perkembangan selanjutnya di kejuaraan MotoGP akan menjadi penentu bagi siapa yang akan keluar sebagai juara dunia musim ini.
Persaingan sengit antara Pecco dan Marquez, serta pembalap lainnya, menjanjikan babak akhir musim yang dramatis dan penuh kejutan.