Liburan ke Jepang menawarkan segudang aktivitas menarik, salah satunya menikmati sake, minuman tradisional Jepang yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.
Sake terbuat dari beras khusus yang harganya sepuluh kali lipat lebih mahal dari beras biasa. Meskipun sake Jepang telah diekspor secara luas, mencicipinya langsung di negara asalnya tetap menjadi pengalaman yang tak tergantikan.
Ahli sake Indonesia, Eko Trisno, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, meskipun pengiriman sake terjaga kualitasnya, sensasi meminumnya langsung di Jepang tetap lebih istimewa.
Mengenal Lebih Dekat Minuman Beras Jepang: Sake
Bagi wisatawan yang baru pertama kali ingin mencicipi sake, ada beberapa hal penting yang perlu diketahui.
Tips Menikmati Sake di Jepang
1. Mengandung Alkohol
Sake merupakan minuman fermentasi beras dengan kadar alkohol antara 14-19%. Terdapat empat jenis sake: manis, medium fruity, medium dry, dan full bodied. Sake manis umumnya memiliki kadar alkohol lebih rendah dan cocok bagi pemula.
2. Tak Ada Tanggal Kedaluwarsa
Berbeda dengan minuman lainnya, sake tidak memiliki tanggal kedaluwarsa. Tanggal pada botol menunjukkan tanggal selesainya proses fermentasi.
Eko menjelaskan, jika sake selesai difermentasi pada Desember, dan dipesan pada Mei, maka tanggal pada kemasan tetap menunjukkan Desember, yaitu tanggal selesai fermentasi. Menyimpan sake setelah fermentasi selesai tidak membuatnya lebih baik seperti wine, karena bakteri di dalamnya telah mati.
3. Harga Menentukan Kualitas
Sake mudah ditemukan di Jepang, mulai dari yang murah hingga mahal. Harga mencerminkan kualitas rasa.
Sake murah biasanya dijual dalam kemasan kaleng, sedangkan yang mahal dikemas dalam botol. Kemasan kaleng memudahkan masyarakat Jepang untuk menikmati sake di mana pun, termasuk saat bepergian.
Bagi yang ingin mencoba sake tanpa khawatir akan rasa, Junmai Sake adalah pilihan yang tepat karena rasanya umum dan enak.
Jika ingin membeli sake sebagai oleh-oleh, Eko menyarankan untuk membelinya di warung-warung lokal karena harganya lebih murah.
4. Paduan Makanan yang Tepat
Memilih makanan pendamping sake sangat penting untuk melengkapi pengalaman mencicipinya.
Sake manis cocok dipadukan dengan makanan yang tidak terlalu banyak bumbu, seperti sashimi atau ramen miso. Sementara untuk makanan pedas, sake medium fruity atau dry menjadi pilihan yang tepat.
5. Konsumsi Setelah Dibuka
Meskipun sake tidak memiliki tanggal kedaluwarsa, hal ini berbeda setelah kemasannya dibuka. Sake hanya dapat bertahan selama 14 hari setelah dibuka.
Jika ingin menyimpan sake setelah dibuka, simpan di suhu 0-10 derajat Celcius. Suhu tinggi akan mempengaruhi rasa dan aroma sake. Suhu ideal untuk menyajikan sake adalah 14 derajat Celcius.
Setelah mengetahui tips-tips di atas, kini Anda siap untuk menikmati cita rasa autentik sake selama liburan di Jepang. Selamat mencoba!