Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada anak seringkali menjadi momok menakutkan bagi para orangtua. Penolakan makan, menutup mulut, bahkan menangis saat disuapi, dapat menimbulkan kekhawatiran akan kebutuhan nutrisi si kecil. Jika dibiarkan berlarut, GTM dapat menyebabkan penurunan berat badan dan dampak negatif pada kesehatan jangka panjang. Memahami penyebab dan strategi tepat untuk mengatasinya menjadi sangat penting.
Banyak orangtua yang merasa frustrasi menghadapi anak yang mengalami GTM. Mereka berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini. Salah satu figur publik yang berbagi pengalamannya adalah Caca Tengker.
Strategi Caca Tengker Mengatasi Anak GTM
Caca Tengker, publik figur dan psikolog, mengungkapkan pengalamannya menghadapi anak-anak yang mengalami GTM. Ia menekankan pentingnya pendekatan yang disesuaikan dengan kondisi anak. Jika anak terlihat sehat, Caca cenderung menunda pemberian makanan hingga anak merasa lapar.
Hal ini dilakukan untuk melatih anak mengenali rasa lapar mereka sendiri. Pendekatan ini terbukti efektif untuk mengatasi GTM pada anak yang sehat.
Namun, pendekatan ini berbeda jika anak sedang sakit atau kelelahan. Pada kondisi tersebut, Caca akan lebih tegas.
Peran Nutrisi dan Disiplin dalam Mengatasi GTM
Sebagai orangtua, Caca merasa bertanggung jawab untuk memastikan anak-anaknya mendapatkan nutrisi yang cukup. Ia pun berusaha keras untuk memastikan kebutuhan nutrisi terpenuhi, terutama pada saat anak sedang sakit atau membutuhkan asupan lebih.
Caca mencari berbagai cara agar nutrisi tetap masuk ke tubuh anak, meskipun sedang mengalami GTM. Hal ini dilakukannya karena nutrisi sangat penting bagi tumbuh kembang anak.
Meskipun demikian, Caca tetap menerapkan disiplin. Ia membatasi penggunaan gadget saat makan, kecuali pada kondisi tertentu, seperti saat anak sakit dan benar-benar menolak makan.
Bahkan dalam hal jajan, Caca tetap tegas dan membiasakan pola makan yang sehat. Ia mengajarkan anaknya untuk membedakan mana makanan sehat dan tidak sehat.
Mitos dan Fakta Seputar GTM
Banyak mitos yang beredar mengenai GTM. Salah satu yang sering dikaitkan adalah penggunaan gadget. Meskipun Caca membatasi penggunaan gadget saat makan, ia tidak sepenuhnya melarang. Terkadang, ia memperbolehkan anak-anaknya menonton sambil makan saat mereka sedang sakit dan benar-benar tidak mau makan.
Hal ini dilakukan karena kebutuhan nutrisi tetap harus diutamakan. Namun, ia kembali menekankan pentingnya aturan dan kebiasaan makan yang sehat.
Selain faktor kesehatan, penting untuk memperhatikan faktor psikologis. Anak mungkin mengalami GTM karena adanya masalah emosional atau tekanan tertentu. Oleh karena itu, penting untuk membangun komunikasi yang baik dengan anak.
Mengatasi GTM membutuhkan kesabaran dan pemahaman mendalam terhadap anak. Tidak ada solusi instan, namun pendekatan yang tepat dan konsisten akan membantu anak terbiasa dengan pola makan yang sehat.
Kesimpulannya, mengatasi GTM memerlukan kesabaran, pemahaman, dan konsistensi dari orangtua. Penting untuk menyesuaikan strategi dengan kondisi anak, memperhatikan nutrisi, dan menerapkan disiplin yang bijak. Komunikasi yang baik dan menciptakan suasana makan yang nyaman juga sangat penting untuk membantu anak mengatasi GTM.