Presiden Liga Spanyol, Javier Tebas, melontarkan kritik keras terhadap Piala Dunia Antarklub FIFA yang baru saja digelar di Amerika Serikat. Turnamen yang melibatkan 32 tim dan berlangsung selama sebulan ini dianggapnya sebagai sebuah kesalahan besar yang harus dihentikan. Tebas secara tegas menyatakan penentangannya terhadap format baru ini, dan berharap tidak akan ada lagi penyelenggaraan Piala Dunia Antarklub dengan skala sebesar ini di masa mendatang. Keberadaan turnamen tersebut dinilai Tebas sebagai ancaman bagi sepak bola Spanyol dan kompetisi-kompetisi domestik lainnya.
Perseteruan Tebas dan FIFA: Lebih dari Sekedar Piala Dunia Antarklub
Pernyataan kontroversial Tebas ini bukan sekadar kritik terhadap format turnamen. Ini merupakan bagian dari perseteruan yang lebih luas antara dirinya dengan FIFA, serta refleksi dari ketegangan antara liga-liga domestik dan organisasi sepak bola internasional dalam perebutan pengaruh dan sumber daya. Keikutsertaan Real Madrid dan Atletico Madrid dalam Piala Dunia Antarklub tidak mengubah pendirian Tebas.
Ia berpendapat bahwa tidak ada ruang lagi di kalender sepak bola Spanyol untuk mengakomodasi turnamen sebesar ini. Kalender sepak bola yang padat dan jadwal pertandingan yang telah terancang dengan matang membuat penambahan turnamen berformat besar tersebut mustahil untuk diintegrasikan.
Dampak Piala Dunia Antarklub Terhadap Liga Spanyol
Tebas memandang Piala Dunia Antarklub sebagai ancaman bagi dominasi dan kelangsungan Liga Spanyol. Turnamen ini dinilai berpotensi mengurangi daya tarik Liga Spanyol karena menguras energi dan waktu para pemain bintang. Hal ini juga berpotensi mengganggu jadwal kompetisi domestik yang sudah padat.
Keberadaan turnamen ini juga dinilai sebagai salah satu contoh dari pembajakan kompetisi yang kian marak. Tebas juga melihatnya sebagai contoh persaingan baru yang mengancam posisi dan pendapatan Liga Spanyol.
Konflik Tebas dan Perez: Lebih dari Sekadar Perbedaan Pendapat
Perseteruan Tebas dengan Presiden Real Madrid, Florentino Perez, juga menjadi latar belakang dari penentangannya terhadap Piala Dunia Antarklub. Keduanya memiliki pandangan berbeda mengenai masa depan sepak bola. Tebas sangat menentang proyek Liga Super Eropa yang didukung Perez, karena dianggap akan merusak struktur liga domestik.
Walau konflik ini seringkali muncul ke permukaan, Tebas menekankan bahwa ini bukanlah perseteruan pribadi. Ia menjelaskan perbedaan pendapat mereka berangkat dari model industri yang berbeda. Perez, menurut Tebas, berasal dari model yang akan menghancurkan liga-liga nasional. Perbedaan filosofi inilah yang mendasari perbedaan pendapat mereka, dan bukan masalah pribadi.
Tebas melihat pembajakan dan kompetisi baru sebagai dua ancaman terbesar bagi La Liga. Ia berupaya untuk melindungi integritas dan dominasi Liga Spanyol di tengah gelombang perubahan dalam lanskap sepak bola global. Sebagai upaya untuk memperkuat posisi La Liga di pasar internasional, khususnya Amerika Utara, Tebas bahkan telah menyatakan rencana untuk menggelar pertandingan Liga Spanyol di Amerika Serikat mulai musim 2025/2026. Namun rencana ini tentu saja harus dipertimbangkan dengan berbagai faktor, termasuk potensi dampaknya terhadap liga domestik di Spanyol.
Rencana jangka panjang Tebas ini menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan La Liga dan menjaga posisinya di kancah sepak bola internasional. Namun, penentangannya terhadap Piala Dunia Antarklub versi FIFA juga menunjukkan bahwa ia akan melakukan segala daya untuk melindungi kepentingan Liga Spanyol dan menjaga keseimbangan ekosistem sepak bola domestik. Perseteruannya dengan Perez, walau diklaim bukan masalah pribadi, menunjukkan betapa kompleksnya tantangan yang dihadapi Liga Spanyol dalam menghadapi perubahan dan persaingan di dunia sepak bola modern.