Tim panahan Indonesia melakukan evaluasi menyeluruh pasca mengikuti leg kedua Piala Asia 2025 (Asia Cup) di Singapura. Hasilnya cukup beragam, dengan beberapa atlet menunjukkan performa gemilang sementara yang lain menghadapi tantangan. Salah satu fokus evaluasi adalah performa atlet compound, yang dinilai terhambat oleh faktor kondisi lapangan.
Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) telah mengambil langkah strategis untuk meningkatkan performa tim panahan, khususnya di nomor compound. Langkah ini penting mengingat kejuaraan dunia selanjutnya sudah di depan mata.
Perubahan Strategi Latihan Atlet Compound
PB Perpani berencana memindahkan lokasi latihan atlet compound ke tempat yang lebih berangin di Cikarang. Keputusan ini diambil sebagai respons atas kurang maksimalnya performa atlet compound di Singapura.
Wakil Ketua Umum II Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Perpani, Abdul Razak, menjelaskan bahwa kondisi angin di lapangan pertandingan Singapura berbeda dengan tempat latihan atlet selama ini. Hal ini menjadi faktor penting yang perlu diperbaiki.
Razak menambahkan bahwa lokasi latihan baru tetap berada di Cikarang, namun di titik yang berbeda. Pelatnas memiliki dua lokasi latihan di Cikarang, dan pemilihan titik latihan yang tepat sangat krusial untuk kesiapan atlet.
Analisa Performa Atlet di Asia Cup 2025
Pada leg kedua Asia Cup 2025, Yurike Nina Bonita Pereira menjadi atlet compound putri Indonesia yang paling menonjol, mencapai semifinal. Namun, ia harus mengakui keunggulan pemanah India, Shanmukhi Naga Sai Budde.
Bonita akan berjuang memperebutkan medali perunggu melawan wakil Malaysia, Fatin Nurfatehah Mat Salleh. Sementara itu, Nurisa Dian Ashrifah dan Ratih Zilizati Fadhly masing-masing terhenti di babak ketiga dan kedua.
Di sektor putra, Sostar Andaru Rinaldi mencapai babak ketiga. Namun, Prima Wisnu Wardhana dan M. Ryan Hidayat harus tersingkir lebih cepat.
Indonesia mengirimkan 10 atlet terbaiknya ke Asia Cup 2025, terbagi dalam nomor recurve dan compound. Hasilnya menunjukkan performa yang beragam di kedua nomor tersebut.
Menuju Piala Dunia Panahan dan SEA Games 2025
Diananda Choirunisa menjadi satu-satunya wakil Indonesia di nomor recurve yang melaju ke final perseorangan. Ia akan menghadapi Mengting Yu dari China.
Rezza Octavia dan Ayu Mareta Dyasari harus puas dengan prestasi di perempat final dan babak kedua. Sementara itu, Arif Pangestu, satu-satunya wakil putra di nomor recurve, terhenti di babak ketiga.
Atlet-atlet Indonesia masih akan bertanding di nomor beregu, baik recurve maupun compound, di Singapura. Semua persiapan ini diarahkan untuk menghadapi SEA Games 2025 di Thailand.
Evaluasi menyeluruh dan perubahan strategi latihan ini menunjukkan komitmen PB Perpani untuk terus meningkatkan prestasi panahan Indonesia di kancah internasional. Persiapan menuju Piala Dunia Panahan Stage 4 di Madrid dan SEA Games 2025 terus dilakukan dengan fokus dan terarah.
Keberhasilan meraih prestasi di ajang internasional memerlukan strategi yang tepat, termasuk adaptasi terhadap berbagai kondisi lapangan. PB Perpani telah menunjukkan langkah proaktif dalam mengantisipasi tantangan yang akan dihadapi tim panahan Indonesia ke depannya.