Sutradara Alex Garland, terkenal lewat film horor distopia “28 Days Later,” mengungkapkan observasinya tentang tren industri perfilman saat ini. Ia melihat adanya kejenuhan pasar terhadap sekuel film, terutama waralaba besar seperti Marvel Studios yang mengalami penurunan pendapatan signifikan di film-film lanjutannya.
Meskipun dibekali anggaran produksi dan pemasaran yang fantastis, sekuel-sekuel ini seringkali gagal menyamai kesuksesan film pertamanya. Hal ini menjadi pertanyaan besar bagi industri perfilman Hollywood.
Kejenuhan Pasar Sekuel Film: Studi Kasus Marvel
Garland mencontohkan film “Thunderbolts,” film ke-36 dalam jagad sinematik Marvel, yang menghabiskan anggaran produksi US$180 juta dan pemasaran US$100 juta. Namun, film ini justru menjadi salah satu film Marvel dengan pendapatan terendah.
Data dari Variety mendukung pernyataan ini. Kegagalan “Thunderbolts” menunjukkan adanya tren penurunan pendapatan pada film-film sekuel yang masif diproduksi.
Meskipun demikian, Garland menekankan bahwa ini bukanlah kritik langsung terhadap Marvel, melainkan observasi atas fenomena industri yang lebih luas. Ia melihat adanya kejenuhan penonton terhadap formula film sekuel yang berulang.
Kebangkitan Studio Independen dan Film Orisinal
Garland mengaitkan pergeseran ini dengan munculnya studio independen seperti A24 dan Neon. Studio-studio ini berani mengangkat tema-tema orisinal dan tidak terpaku pada formula sekuel yang sudah umum.
Keberanian mereka dalam menghadirkan narasi yang segar dan berbeda memberikan ruang bagi film-film orisinal untuk bersaing dan bahkan meraih sukses besar. Hal ini menunjukkan adanya permintaan pasar akan karya-karya film yang lebih inovatif.
Keberhasilan film-film independen ini memberi dampak signifikan terhadap studio-studio besar. Mereka mulai mempertimbangkan untuk lebih berani mengambil risiko dengan ide-ide yang lebih orisinal.
Pengaruh Film Orisinal terhadap Tren Industri
Contoh sukses film orisinal adalah “Oppenheimer” karya Christopher Nolan dan “Barbie” karya Greta Gerwig. Kedua film ini mendominasi box office pada tahun 2023, bahkan dijuluki “Barbenheimer” karena kesuksesan fenomenalnya.
Kesuksesan “Oppenheimer” dan “Barbie” membuktikan bahwa film-film orisinal dengan konsep cerita yang kuat masih memiliki daya tarik yang tinggi di pasar. Hal ini memberikan inspirasi bagi studio-studio besar untuk berinovasi dan tidak hanya terpaku pada sekuel.
Garland berpendapat bahwa keberhasilan film-film ini telah sedikit memperluas cakrawala studio-studio besar. Mereka mulai mempertimbangkan untuk lebih berani mengangkat cerita-cerita yang orisinal dan tidak terpaku pada formula sekuel yang sudah umum.
Secara keseluruhan, pernyataan Garland menunjukkan pergeseran dinamika industri perfilman. Kejenuhan terhadap sekuel film membuka peluang bagi film-film orisinal untuk bersaing dan bahkan mendominasi pasar. Ini mengarah pada perlunya studio besar untuk lebih berinovasi dan berani mengambil risiko dalam menciptakan karya-karya film yang lebih berkualitas.