Gunung Rinjani, ikon wisata alam Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), kembali berduka. Jalur pendakian dari Pelawangan Sembalun menuju puncak ditutup sementara menyusul insiden tewasnya seorang pendaki asal Brasil.
Penutupan jalur ini dilakukan untuk memfasilitasi evakuasi jenazah Juliana Marins (27) yang ditemukan meninggal dunia setelah jatuh ke jurang di kawasan Cemoro Nunggal.
Penutupan Sementara Jalur Pendakian Puncak Rinjani
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) resmi menutup jalur pendakian menuju puncak mulai Selasa, 24 Juni 2025. Keputusan ini diambil untuk memastikan kelancaran proses evakuasi jenazah Juliana Marins.
Kepala Balai TNGR, Yarman Wasur, menjelaskan penutupan bersifat sementara hingga evakuasi selesai. Pendaki yang telah memesan tiket dapat menjadwal ulang pendakian mereka.
Bagi pendaki yang belum melakukan *check in*, diimbau untuk menunda pendakian hingga pengumuman selanjutnya. Prioritas utama saat ini adalah evakuasi jenazah dan keselamatan para pendaki lainnya.
Evakuasi Jenazah di Tengah Medan yang Sulit
Proses evakuasi jenazah Juliana menghadapi tantangan signifikan. Lokasi jatuhnya korban, Cemoro Nunggal, merupakan area jurang terjal dan berpasir yang sulit dijangkau.
Helikopter Basarnas telah diterjunkan, namun kondisi cuaca berkabut dan medan yang sulit sempat menghambat proses evakuasi. Tim evakuasi bekerja keras untuk membawa jenazah Juliana ke tempat yang aman.
Proses evakuasi akhirnya berhasil dilakukan, meskipun mengalami kendala cuaca dan medan yang berat. Kementrian Kehutanan mengkonfirmasi telah dimulainya proses evakuasi tersebut.
Dampak Penutupan terhadap Pariwisata Rinjani
Penutupan jalur pendakian sementara ini tentu berdampak pada sektor pariwisata di Gunung Rinjani. Para pendaki yang telah merencanakan perjalanan terpaksa menunda agenda mereka.
Balai TNGR mengimbau agar para pendaki yang terdampak penutupan untuk bersabar dan mematuhi aturan yang berlaku. Keamanan dan keselamatan pendaki tetap menjadi prioritas utama.
Pihak berwenang terus memantau situasi dan akan memberikan informasi terbaru terkait pembukaan kembali jalur pendakian. Diharapkan penutupan ini tidak berlangsung lama.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan persiapan matang sebelum melakukan pendakian. Memahami kondisi medan dan cuaca merupakan faktor krusial untuk menghindari kecelakaan. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali dan Gunung Rinjani tetap menjadi destinasi wisata yang aman dan nyaman bagi semua pendaki.