Mudik Lebaran 2025 semakin dekat. Arus kendaraan diprediksi meningkat drastis, baik di jalan tol Trans Jawa maupun jalur alternatif. Kesiapan kendaraan, terutama kondisi ban, menjadi faktor krusial untuk perjalanan aman dan nyaman.
Persiapan Ban Mobil untuk Mudik Lebaran yang Aman
Ban mobil merupakan satu-satunya bagian yang bersentuhan langsung dengan jalan. Ban yang buruk meningkatkan risiko kecelakaan. Oleh karena itu, pemeriksaan menyeluruh sebelum mudik sangat penting.
Tips Memaksimalkan Keamanan Ban Mobil Anda
Pengecekan tekanan angin ban secara berkala sangat penting. Tekanan angin yang tidak sesuai standar dapat menyebabkan keausan ban yang cepat, boros bahan bakar, bahkan pecah ban. Pastikan tekanan sesuai rekomendasi pabrikan, yang tertera di pintu mobil atau buku panduan. Periksa juga tekanan ban serep.
Ukur ketebalan tapak ban menggunakan alat ukur khusus (tread depth gauge). Ketebalan minimal yang aman adalah 1,6 mm. Jika sudah tipis, segera ganti dengan ban baru. Cara sederhana, gunakan koin seribu rupiah; jika angka tahun terlihat jelas, tapak ban sudah terlalu tipis.
Periksa kondisi fisik ban secara menyeluruh. Cari keretakan, benjolan, atau benda asing seperti paku. Benjolan di dinding ban menunjukkan kerusakan struktur internal yang berbahaya. Ban yang tampak baik dari luar belum tentu aman jika sudah melewati batas usia pakai.
Perhatikan usia ban. Ban lebih dari 5 tahun, meski jarang digunakan, cenderung keras dan getas, meningkatkan risiko pecah ban. Periksa kode produksi ban (empat digit angka). Misalnya, 3220 berarti dibuat di minggu ke-32 tahun 2020. Ganti jika mendekati usia 5 tahun.
Pastikan ban serep siap pakai. Kondisi ban serep harus layak jalan, tekanan angin sesuai, dan tidak ada keretakan. Siapkan juga dongkrak, kunci roda, dan senter.
Lakukan spooring dan balancing jika setir bergetar atau mobil tertarik ke satu sisi. Spooring memastikan sudut kemiringan roda sesuai standar, balancing menjaga kestabilan putaran roda. Ini penting untuk keausan ban yang merata dan kenyamanan berkendara.
Lakukan rotasi ban setiap 10.000 km, atau lebih awal jika akan mudik jauh. Ban depan biasanya lebih cepat aus karena menopang beban mesin dan pengereman.
Jangan melebihi kapasitas beban maksimal kendaraan. Beban berlebih meningkatkan tekanan pada ban, meningkatkan risiko pecah ban. Bawa barang secukupnya dan ratakan di kabin atau bagasi.
Siapkan alat tambal ban darurat, seperti tire repair kit dan portable compressor, terutama jika memilih jalur mudik yang sepi. Ini sangat membantu jika terjadi kebocoran di area tanpa bengkel terdekat.
Persiapan ban yang matang bukan hanya menjamin kenyamanan perjalanan mudik, tetapi juga keselamatan Anda dan keluarga. Lakukan pengecekan secara teliti untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama perjalanan. Selamat mudik!
