McLaren menghadirkan gebrakan baru di dunia Formula 1 dengan livery eksklusif “Riviera” untuk mobil MCL39 yang akan digunakan Lando Norris dan Oscar Piastri di balapan Monako dan Spanyol. Desain ini memadukan nuansa klasik era 1968 dengan teknologi modern, menciptakan tampilan yang unik dan memikat. Bukan hanya menarik perhatian penggemar balap, tetapi juga para pecinta otomotif dan seni visual.
Livery “Riviera” bukan sekadar perubahan warna cat mobil. Ini merupakan sebuah penghormatan kepada warisan McLaren, khususnya mobil legendaris McLaren M7A dan pendirinya, Bruce McLaren. Desainnya menginspirasi semangat inovasi dan keberanian yang telah menjadi ciri khas tim balap asal Inggris ini.
Riviera: Nostalgia Mewah di Lintasan Monako
Terinspirasi dari kemenangan perdana McLaren di GP Belgia 1968, livery “Riviera” didominasi warna krem dan emas, dihiasi garis papaya ikonik. Warna-warna ini merepresentasikan nuansa elegan Riviera Prancis.
Desainnya juga menyertakan peta sirkuit Monako sebagai motif geometris pada bodi mobil. Perpaduan ini menghasilkan tampilan yang unik, menggabungkan estetika retro dan futuristik secara harmonis. Mobil terlihat begitu memukau saat keluar dari garasi paddock.
Louise McEwen, Chief Marketing Officer McLaren, menjelaskan bahwa livery ini dirancang untuk memberikan kesan yang tak terlupakan bagi pasar Eropa. “Riviera” adalah bentuk penghargaan terhadap warisan McLaren sekaligus bukti komitmen tim untuk terus berinovasi.
Kolaborasi OKX: Seni Algoritmik di Dunia Balap
Livery “Riviera” juga merupakan hasil kolaborasi kreatif antara McLaren dan OKX, mitra resmi tim. Proses pembuatan livery ini melibatkan teknologi blockchain dan seni algoritmik.
Teknologi seni algoritmik generatif membuat pola visual mobil dapat berubah tergantung sudut pandang kamera. Hal ini menciptakan efek tiga dimensi yang dinamis dan hidup ketika dilihat dari lintasan balap atau siaran televisi. Hasilnya adalah sebuah karya seni yang bergerak.
Performa Prima, Tanpa Mengorbankan Estetika
Meskipun tampilan visualnya sangat menawan, McLaren tetap memprioritaskan performa mobil. Tim insinyur memastikan desain yang rumit ini tidak mengganggu aerodinamika.
Cat ultra-tipis berbahan nanopartikel diaplikasikan menggunakan teknik airbrush robotik. Hal ini menjaga bobot mobil tetap ringan. Pengujian di terowongan angin menunjukkan hasil positif, bahkan meningkatkan efisiensi aerodinamika. Pola garis papaya membantu mengurangi hambatan udara (drag) hingga 0,8 persen. Angka ini cukup signifikan, terutama di sirkuit sempit seperti Monako.
Inovasi Berkelanjutan: Ramah Lingkungan
McLaren juga berkomitmen pada keberlanjutan lingkungan. Sekitar 70 persen bahan cat berasal dari material daur ulang, termasuk serat karbon sisa produksi.
Teknik pengecatan baru ini berhasil menurunkan emisi CO₂ hingga 45 persen dibandingkan livery sebelumnya. Ini menunjukkan upaya McLaren dalam mengurangi jejak karbonnya.
Livery “Riviera” lebih dari sekadar tampilan baru. Ini adalah perpaduan sempurna antara gaya klasik, teknologi mutakhir, dan komitmen terhadap lingkungan. McLaren sekali lagi membuktikan kemampuannya untuk berinovasi dan menghadirkan pengalaman visual dan teknis yang unik di dunia balap Formula 1. Keberhasilan ini menjanjikan penampilan yang menarik dan kompetitif dari McLaren di balapan Monako dan Spanyol mendatang.
