Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga pertengahan Juni 2025 telah mencapai angka yang signifikan. Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mencatat penyaluran KUR mencapai Rp 118,8 triliun, mencakup lebih dari dua juta pelaku UMKM.
Angka tersebut merupakan 39,3 persen dari total plafon KUR tahun ini yang sebesar Rp 300 triliun. Pertumbuhan ini menunjukkan upaya pemerintah dalam mendukung sektor UMKM terus berjalan.
Penyaluran KUR: Capaian dan Distribusi Dana
Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, Riza Damanik, menyampaikan bahwa hingga Juni 2025, Rp 118,8 triliun telah disalurkan kepada 2 juta pelaku UMKM. Ini merupakan capaian yang cukup membanggakan mengingat besarnya peran UMKM dalam perekonomian nasional.
Sebesar Rp 71,1 triliun atau 59,9 persen dari total penyaluran KUR dialokasikan untuk sektor produktif. Hal ini menunjukkan fokus pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui UMKM.
Distribusi KUR juga menunjukkan keberagaman penerima manfaat. Sektor supermikro menerima Rp 151,8 miliar yang disalurkan kepada 16.438 debitur. Sementara itu, sektor mikro menerima alokasi terbesar yakni Rp 79,62 triliun dengan 1,89 juta debitur.
Sektor kecil menerima Rp 39,05 triliun dengan 159.086 debitur. Alokasi yang lebih kecil diberikan kepada kelompok khusus (Rp 1,47 miliar, 15 debitur) dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) (Rp 35,88 miliar, 1.228 debitur).
Pembagian KUR Berdasarkan Jenis Debitur
Dari sisi jenis debitur, penyaluran KUR menunjukkan distribusi yang relatif seimbang antara laki-laki dan perempuan. Sebanyak 1,09 juta debitur laki-laki menerima KUR senilai Rp 57,8 triliun.
Sementara itu, 977.931 debitur perempuan menerima KUR senilai Rp 60,9 triliun. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberdayakan perempuan di sektor UMKM.
Terdapat pula penyaluran KUR kepada badan usaha sejumlah 714 debitur dengan total nilai Rp 268,1 miliar.
Target Penyaluran KUR 2025 dan Strategi Ke Depan
Target penyaluran KUR tahun 2025 sebesar Rp 300 triliun diarahkan untuk mencapai 2,4 juta debitur baru. Ini menjadi fokus utama Kementerian UMKM untuk memperluas jangkauan program KUR.
Selain penambahan debitur baru, program KUR juga menargetkan 1,1 juta debitur graduasi. Artinya, UMKM yang telah menerima KUR sebelumnya akan naik kelas dengan peningkatan nilai pinjaman.
Peningkatan nilai pinjaman menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang positif. UMKM yang mampu meningkatkan pinjamannya mengindikasikan perluasan pangsa pasar dan peningkatan skala bisnis mereka.
Dengan keberhasilan penyaluran KUR hingga saat ini, diharapkan program ini dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan UMKM di Indonesia. Pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan akan menjadi kunci keberhasilan program ini di masa mendatang.
Strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM, khususnya melalui program KUR, akan terus dikaji dan ditingkatkan untuk memastikan keberlanjutan dan dampak yang lebih besar bagi perekonomian nasional.
