Presiden Prabowo Subianto memimpin panen raya jagung serentak kuartal II tahun 2025 di Bengkayang, Kalimantan Barat. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Panen raya ini menandai sebuah tonggak penting dalam upaya pemerintah mencapai swasembada pangan, khususnya untuk komoditas jagung. Kehadiran para pejabat tinggi negara ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung sektor pertanian.
Panen Raya Jagung Serentak di Bengkayang
Acara panen raya tersebut berlangsung di Dusun Kandasan, Desa Bange, Sanggau Ledo, Bengkayang. Lokasi ini dipilih sebagai perwakilan dari keberhasilan program peningkatan produksi jagung nasional.
Presiden Prabowo Subianto beserta rombongan meninjau langsung proses panen dan mengunjungi sejumlah stan yang menampilkan produk-produk unggulan terkait ketahanan pangan.
Capaian Produksi dan Target Kedaulatan Pangan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melaporkan capaian panen raya jagung kuartal II. Total panen mencapai angka yang signifikan, yaitu 2,54 juta ton.
Presiden Prabowo Subianto menyatakan optimismenya terhadap kemajuan yang dicapai dalam mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia. Beliau bahkan menargetkan Indonesia bebas impor jagung pada tahun 2026.
Prabowo menekankan pentingnya intensifikasi pertanian dan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern. Hal ini untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi sektor pertanian.
Ia juga menyampaikan rasa syukur atas kolaborasi para tokoh patriotik, termasuk Kapolri, Panglima TNI, dan beberapa menteri, dalam upaya mencapai swasembada pangan.
Presiden Prabowo juga memaparkan data peningkatan produksi jagung yang signifikan. Produksi kuartal I tahun ini meningkat hingga hampir 50% dibandingkan tahun lalu, dari sekitar 6 juta ton menjadi hampir 9 juta ton.
Kolaborasi dan Dukungan untuk Petani
Kehadiran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam acara ini juga memiliki makna yang penting. Hal ini menunjukkan sinergi antara pemerintah dan aparat keamanan dalam menjaga stabilitas dan keamanan sektor pertanian.
Selain meninjau panen, Presiden Prabowo juga berinteraksi langsung dengan petani dan mendengarkan penjelasan mengenai tantangan dan kebutuhan mereka. Beliau tampak antusias mendengarkan penjelasan dari para peserta pameran terkait ketahanan pangan.
Prabowo bahkan turut serta mengemudikan traktor pemanen jagung, menunjukkan keakraban dan kepeduliannya terhadap para petani. Kapolri dan Mentan Amran Sulaiman juga turut serta dalam kegiatan ini.
Presiden Prabowo juga membeli alat musik tradisional Kalimantan, Sape, sebagai wujud apresiasi terhadap budaya lokal. Ini menunjukkan kepedulian beliau terhadap pelestarian budaya di samping fokus pada pembangunan ekonomi.
Panen raya jagung ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga menjadi momentum untuk menguatkan komitmen dalam membangun ketahanan pangan nasional. Dengan kolaborasi dan dukungan yang kuat, Indonesia diharapkan dapat mencapai swasembada pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Keberhasilan ini juga menandakan pentingnya peran teknologi modern dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani. Ke depannya, perlu terus dilakukan inovasi dan pengembangan teknologi pertanian untuk mendukung program kedaulatan pangan.