Setelah hampir dua pekan sebagian ruang udaranya ditutup akibat konflik dengan Iran, Israel kembali membuka akses penerbangan sepenuhnya. Keputusan ini diambil menyusul gencatan senjata yang disepakati kedua negara, mengakhiri periode ketidakpastian bagi para pelancong dan maskapai penerbangan.
Pembukaan ruang udara Israel ini disambut baik oleh otoritas bandara dan maskapai penerbangan domestik. Bandara Ben Gurion di Tel Aviv, pusat penerbangan utama Israel, kini beroperasi penuh 24 jam sehari.
Ruang Udara Dibuka, Penerbangan Kembali Normal
Komando Front Dalam Negeri Israel mencabut semua pembatasan terkait pertemuan publik. Langkah ini memungkinkan Bandara Ben Gurion dan bandara lainnya beroperasi secara normal.
Otoritas Bandara Israel mengumumkan pencabutan pembatasan jumlah penerbangan dan penumpang per penerbangan. Pembatasan jumlah penjemput dan pengantar di bandara juga telah dihapus.
Menteri Perhubungan Israel, Miri Regev, menyatakan otoritas penerbangan dan maskapai bersiap meningkatkan jumlah penerbangan dan jam operasional bandara. Proses ini bertujuan untuk mengembalikan operasional Bandara Ben Gurion ke kapasitas penuh.
Repatriasi Warga Negara Israel
Selama beberapa hari sebelum pembukaan penuh ruang udara, maskapai Israel telah menjalankan penerbangan repatriasi. Tujuannya adalah untuk memulangkan sekitar 100.000 hingga 150.000 warga Israel yang terdampar di luar negeri.
Penerbangan repatriasi ini juga membantu warga Israel yang terjebak di dalam negeri untuk dapat meninggalkan negara tersebut. Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk membantu warganya yang terdampak konflik.
Respons Maskapai Penerbangan
Maskapai El Al mengumumkan seluruh penerbangannya akan kembali beroperasi dengan kapasitas penuh. Pembatasan yang sebelumnya diberlakukan telah dicabut sepenuhnya.
Penumpang El Al yang penerbangannya dibatalkan akibat konflik dapat menggunakan kembali tiket mereka tanpa biaya tambahan. Maskapai ini juga meningkatkan frekuensi penerbangan ke beberapa kota.
El Al akan menambah frekuensi penerbangan ke delapan kota dengan jumlah penumpang terlantar terbesar, termasuk Larnaca, Athena, Roma, Paris, London, New York, Los Angeles, dan Bangkok. Penerbangan tambahan juga akan dibuka ke beberapa kota lainnya dalam beberapa hari mendatang.
Arkia, maskapai lokal lainnya, akan kembali beroperasi sesuai jadwal musim panas mulai 1 Juli. Mereka menawarkan berbagai tujuan wisata populer, baik domestik maupun internasional.
Israir juga menyatakan kesiapannya untuk menambah jumlah penerbangan dan tujuan, tergantung pada keberlanjutan gencatan senjata. Mereka fokus pada rute populer seperti Athena, Larnaca, dan beberapa kota di Eropa.
Perkembangan Terkini dan Pandangan ke Depan
Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran. Namun, beberapa jam kemudian, Iran kembali meluncurkan rudal balistik ke Israel, dibalas dengan serangan terbatas dari Israel.
Menteri Regev melaporkan lebih dari 100.000 warga Israel yang terlantar telah kembali ke rumah, sementara sekitar 70.000 lainnya telah berhasil keluar dari Israel.
Meskipun beberapa maskapai asing seperti flydubai, Etihad Airways, dan lainnya telah mengajukan izin untuk kembali beroperasi, sebagian besar masih menunda penerbangan mereka ke Israel hingga situasi lebih stabil.
Walaupun permintaan perjalanan ke Israel tetap tinggi, kembalinya penerbangan asing diperkirakan akan lebih lambat. Maskapai asing cenderung menunggu situasi keamanan yang lebih kondusif sebelum melanjutkan operasi.
Meskipun gencatan senjata telah disepakati, situasi di Timur Tengah tetap dinamis. Keberlanjutan pembukaan penuh ruang udara Israel dan kembalinya penerbangan internasional sepenuhnya bergantung pada perkembangan situasi keamanan di kawasan tersebut. Pemerintah Israel dan maskapai penerbangan terus memantau situasi dengan cermat.