Inter Milan resmi menunjuk Cristian Chivu sebagai pelatih baru mereka untuk musim 2025-2027. Pengumuman ini mengakhiri spekulasi panjang mengenai pengganti Simone Inzaghi yang telah hijrah ke klub Arab Saudi, Al Hilal. Chivu, mantan pemain Inter Milan, memiliki ikatan emosional yang kuat dengan klub dan dianggap sebagai pilihan tepat untuk memimpin Nerazzurri ke depan.
Keputusan ini cukup mengejutkan mengingat beberapa nama besar sempat dikaitkan dengan kursi kepelatihan Inter. Namun, pengalaman Chivu di akademi Inter dan kiprahnya bersama Parma menjadi pertimbangan utama manajemen. Kemampuannya membangun tim muda dan pengalamannya di Serie A menjadi faktor kunci.
Cristian Chivu: Dari Legenda Nerazzurri hingga Juru Taktik
Cristian Chivu bukanlah nama asing bagi pendukung Inter Milan. Selama tujuh tahun (2007-2014), ia menjadi bek andalan dan bagian dari tim yang meraih treble winners pada 2010 di bawah Jose Mourinho. Prestasi gemilang tersebut tentu menjadi modal berharga dalam karier kepelatihannya.
Setelah pensiun sebagai pemain, Chivu langsung bergabung dengan akademi Inter Milan. Ia mengasuh berbagai kelompok usia, mulai dari U-14 hingga U-19. Pengalaman ini memoles kemampuannya dalam melatih dan memahami perkembangan pemain muda.
Karier kepelatihannya berlanjut di Parma, klub Serie A, sejak Februari 2025. Meskipun masa jabatannya relatif singkat, Chivu telah menunjukkan potensi kepemimpinannya.
Proses Panjang Pencarian Pelatih Baru Inter Milan
Pencarian pelatih baru Inter Milan berlangsung cukup alot. Awalnya, klub mengincar Cesc Fabregas dari Como 1907. Namun, upaya tersebut gagal setelah Presiden Como menegaskan Fabregas tidak akan dilepas. Kegagalan ini memaksa Inter mencari alternatif lain.
Beberapa nama pelatih kenamaan juga sempat masuk dalam radar Inter. Patrick Vieira dan Roberto De Zerbi masuk dalam daftar pertimbangan. Namun, akhirnya Chivu terpilih karena kesiapannya dan keterikatan emosionalnya yang kuat dengan klub. Keputusan ini dinilai sebagai langkah yang tepat dan pragmatis.
Tantangan Chivu di Inter Milan
Chivu menghadapi tantangan besar sebagai pelatih Inter Milan. Ia harus segera membenahi tim dan mempersiapkan diri menghadapi pertandingan penting. Inter akan memulai kiprahnya di Piala Dunia Antarklub FIFA pada 18 Juni 2025 melawan Monterrey.
Tantangan lainnya adalah tekanan untuk meraih hasil maksimal di Serie A. Inter Milan memiliki ambisi besar untuk bersaing di papan atas klasemen dan memenangkan gelar. Pengalaman Chivu di Serie A diharapkan mampu membantu mencapai target tersebut.
Ia membawa Parma pada posisi yang aman di Serie A musim depan dengan catatan tiga kemenangan, tujuh imbang, dan tiga kekalahan. Hasil tersebut menunjukkan kemampuannya dalam membimbing tim. Namun, level kompetisi di Inter jelas berbeda.
Meskipun belum memiliki pengalaman melatih di level elite seperti Inter Milan, Chivu memiliki keunggulan. Ia memahami budaya klub dengan sangat baik, ditambah dengan reputasinya sebagai mantan pemain bintang. Kemampuannya membangun hubungan dengan pemain dan staf kepelatihan juga menjadi nilai tambah.
Kontrak berdurasi dua tahun dengan gaji sekitar dua juta euro per musim menunjukkan kepercayaan Inter kepada Chivu. Namun, kesuksesan Chivu di Inter akan bergantung pada kemampuannya untuk mengelola tim dan menghadapi tekanan yang besar.
Pengalamannya di akademi Inter dan kemampuannya dalam mengelola Parma menjadi modal berharga. Namun, perjalanan Chivu di Inter Milan baru dimulai, dan tantangan sesungguhnya baru akan dimulai. Kinerja Chivu di Piala Dunia Antarklub dan musim Serie A mendatang akan menjadi indikator utama. Apakah ia akan mampu membawa Inter Milan meraih kesuksesan atau tidak, hanya waktu yang akan menjawabnya.