Bell Textron, perusahaan dirgantara Amerika Serikat, dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mengumumkan kemitraan strategis di ajang Indo Defence 2025. Kolaborasi ini bertujuan memperluas kemampuan pemeliharaan dan pengembangan helikopter khusus misi di Indonesia.
Kesepakatan ditandai dengan penandatanganan dua Nota Kesepahaman (MoU). Kerja sama ini mencakup peningkatan kapabilitas perawatan (MRO) dan pengembangan pesawat misi khusus.
Peningkatan Kapasitas Pemeliharaan dan Modifikasi Helikopter
David F. Sale, Managing Director Bell Textron untuk Asia Pasifik, menjelaskan fokus utama kemitraan ini. Perusahaan akan meningkatkan kemampuan perawatan, perbaikan, dan overhaul (MRO) helikopter.
Kerja sama ini tidak hanya terbatas pada satu jenis helikopter. Helikopter Bell yang sudah beroperasi di Indonesia, seperti Bell 412 milik TNI AD dan AL, juga akan dimodernisasi.
Modifikasi meliputi penambahan sistem persenjataan ringan, sistem medis darurat, peralatan patroli maritim, dan kemampuan anti-kapal selam.
PTDI akan berperan sebagai integrator sistem dan penyedia layanan perawatan. Perusahaan juga akan mendukung perakitan dan kustomisasi helikopter untuk pasar domestik dan regional.
Pengembangan Helikopter Multifungsi untuk Misi Militer
Bell Textron menekankan pengembangan helikopter multifungsi sebagai solusi efisien. Keterbatasan anggaran pertahanan di beberapa negara Asia mendorong kebutuhan akan platform yang serbaguna.
Helikopter seperti Bell 407, misalnya, dapat dikonfigurasi ulang untuk berbagai misi. Hari ini digunakan untuk misi tempur, besok dapat difungsikan untuk pencarian dan penyelamatan.
Jika dibutuhkan helikopter serang ringan, Bell dan PTDI akan menambahkan sensor EO/IR, roket 2,75 inci (tergantung kebutuhan), dan sistem persenjataan lainnya.
Kemitraan ini diharapkan meningkatkan kemandirian industri pertahanan Indonesia. PTDI akan memainkan peran krusial dalam integrasi sistem dan perawatan helikopter.
Bell 407M: Helikopter Ringan Serbaguna untuk Misi Modern
Bell Textron saat ini mengembangkan Bell 407M, versi militer dari Bell 407. Helikopter ini dirancang ulang untuk beragam misi militer dan keamanan.
Meskipun berbasis model sipil, Bell 407M memiliki peningkatan signifikan untuk medan tempur modern. Desainnya yang ringkas dan kemampuan lepas landas dari area sempit menjadikannya ideal untuk operasi khusus.
Helikopter ini dapat dikonfigurasi dengan cepat. Dalam hitungan jam, Bell 407M dapat diubah dari helikopter tempur menjadi ambulans udara atau alat angkut pasukan.
Untuk misi tempur, Bell 407M dapat dilengkapi dengan roket 70mm, rudal berpemandu, dan senapan mesin. Sistem terintegrasi dengan sensor EO/IR untuk pendeteksian target.
Kokpit dilengkapi layar digital multifungsi, sistem komunikasi taktis, dan sistem navigasi modern. Fitur autopilot dan sistem bantuan pilot meningkatkan keamanan operasi.
Ketahanan banting juga menjadi prioritas. Tangki bahan bakar tahan tembak, dan kokpit diperkuat untuk melindungi awak. Mesin tunggal yang efisien membuatnya mudah dirawat dan hemat biaya operasional.
Bell 407M cocok untuk pasukan khusus, penjaga perbatasan, dan satuan militer di daerah terpencil. Helikopter ini menawarkan solusi fleksibel dan terjangkau bagi negara yang membutuhkan kemampuan tempur yang handal.
Kolaborasi antara Bell Textron dan PTDI menandai langkah signifikan dalam pengembangan industri pertahanan Indonesia. Kemitraan ini tidak hanya meningkatkan kapabilitas militer, tetapi juga mendorong kemandirian teknologi dan inovasi dalam negeri. Harapannya, kerjasama ini akan menghasilkan helikopter yang memenuhi kebutuhan spesifik Indonesia dan pasar regional, sekaligus meningkatkan daya saing industri pertahanan nasional di kancah internasional.