Budidaya lobster air tawar tengah menjadi primadona bisnis perikanan. Tingginya permintaan baik domestik maupun internasional menarik banyak pelaku usaha, salah satunya Putra (33). Kisah suksesnya patut menjadi inspirasi bagi Anda yang ingin merintis usaha serupa.
Awalnya, Putra hanya mencari hobi baru yang tidak terlalu merepotkan. Perkenalannya dengan lobster bermula dari sajian lezat di rumah teman.
Dari Hobi Menjadi Bisnis yang Menguntungkan
Setelah mencoba sendiri dan berhasil, Putra mulai menawarkan lobster hasil budidayanya. Respon pasar yang positif mendorongnya untuk fokus pada bisnis ini dan akhirnya keluar dari pekerjaannya di Jakarta.
Kekhawatiran PBB mengenai ketahanan pangan global semakin memperkuat tekad Putra. Ia melihat peluang besar dalam bisnis pangan yang masih minim persaingan.
Modal awal yang minim, kurang dari Rp 5 juta, tidak menghalangi Putra untuk memulai. Ia menjual bibit hingga lobster ukuran 3-4 inci.
Kegigihannya membuahkan hasil. Lobstar.co, bisnis milik Putra, kini memiliki puluhan kolam dan mampu memasok 50-100 kilogram lobster per bulan dengan harga Rp 140.000 per kilogram.
Menggugat Mitos Omzet Besar dengan Modal Minim
Kesuksesan Putra tak lepas dari banyaknya informasi menyesatkan di media sosial. Beberapa video di YouTube mengklaim omzet puluhan juta rupiah hanya dengan 1-2 kolam.
Putra memperingatkan agar masyarakat berhati-hati. Klaim tersebut menyesatkan dan berpotensi menimbulkan kerugian bagi pemula.
Ia menyoroti pentingnya memilih sumber bibit yang terpercaya. Bibit lobster danau yang dijual sebagai lobster budidaya mengakibatkan tingginya angka kegagalan.
Putra menekankan pentingnya pembelajaran yang benar tentang budidaya lobster dari sumber yang kredibel. Pengalamannya menjadi pembelajaran berharga bagi para calon pengusaha pemula.
Peran KUR BRI dalam Ketahanan Bisnis Saat Pandemi
Pandemi Covid-19 nyaris meluluhkan usaha Putra. Saat itu, ia tengah memindahkan kolam budidaya dari Jakarta Timur ke Bekasi.
Anjloknya permintaan memaksanya mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI di cabang Ciracas. KUR BRI menjadi penyelamat bagi bisnisnya.
Putra memanfaatkan KUR BRI untuk membangun kolam baru di lokasi yang baru. Kemudahan akses dan proses yang tidak rumit menjadi nilai tambah KUR BRI.
Kini, Putra kembali mengajukan KUR BRI untuk perluasan usaha. Hal ini menunjukkan bahwa KUR BRI tetap menjadi pilihan utama UMKM untuk mengembangkan bisnisnya.
Indra Bayu Wira Permana, Pimpinan Cabang BRI Kramat Jati, mengkonfirmasi kebijakan restrukturisasi kredit yang diterapkan BRI selama pandemi. Kebijakan ini sangat membantu para pelaku UMKM.
Restrukturisasi meliputi penundaan pembayaran pokok, pengurangan bunga, dan perpanjangan tenor pinjaman. Hal ini memberikan ruang gerak bagi UMKM untuk tetap bertahan dan bangkit.
BRI Kramat Jati mencatat penyaluran KUR Mikro mencapai 64 miliar rupiah untuk 1.587 nasabah, dan KUR Ritel mencapai 96 miliar rupiah untuk 495 nasabah di tahun 2025. Hal ini menunjukkan peran vital KUR BRI dalam pemulihan ekonomi.
Kisah Putra dan Lobstar.co bukan hanya tentang sukses bisnis, tetapi juga tentang keuletan, kehati-hatian, dan memanfaatkan peluang yang ada. Semoga kisah ini menginspirasi dan memberikan gambaran yang lebih realistis tentang budidaya lobster air tawar.