Diare merupakan gangguan pencernaan umum pada anak-anak. Jika tidak ditangani dengan tepat, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang berbahaya. Dehidrasi terjadi karena hilangnya cairan tubuh secara berlebihan akibat buang air besar dan muntah yang terus-menerus.
Kondisi ini perlu mendapat perhatian serius dari orang tua. Gejala diare meliputi peningkatan frekuensi buang air besar dan feses yang lebih encer dari biasanya. Penting untuk memahami cara mencegah dan mengatasi dehidrasi pada anak yang mengalami diare.
Memahami Diare dan Dehidrasi pada Anak
Diare pada anak biasanya sembuh sendiri dalam waktu kurang dari seminggu. Namun, muntah yang hebat dan kesulitan minum dapat meningkatkan risiko dehidrasi secara signifikan.
Dr. Himawan Aulia Rahman, Sp.A, Subsp.G.H, spesialis anak subspesialis gastrohepatologi, menekankan bahaya dehidrasi akibat diare. Dehidrasi dapat mengancam jiwa anak jika tidak segera ditangani.
Anak yang mengalami diare disertai muntah hingga tidak bisa minum, berisiko tinggi mengalami dehidrasi. Orangtua perlu waspada terhadap tanda-tanda dehidrasi dan segera mencari pertolongan medis jika diperlukan.
Mencegah Dehidrasi Akibat Diare pada Anak
Mencegah dehidrasi pada anak yang diare sangat penting. Berikut beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan orangtua di rumah:
1. Pemberian Cairan Oralit
Oralit sangat penting untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang. Cairan oralit mudah didapatkan di apotek dan membantu mengembalikan keseimbangan cairan tubuh.
Pemberian oralit secara teratur sangat penting. Pastikan anak mengonsumsi oralit sesuai dengan petunjuk yang tertera pada kemasan.
2. Pentingnya Pemberian Makanan
Jangan menghentikan pemberian makanan kepada anak yang diare. Nutrisi tetap dibutuhkan untuk mempercepat proses pemulihan.
Berikan makanan yang biasa dikonsumsi anak, namun dalam porsi kecil dan lebih sering. Hindari memberikan makanan dalam porsi besar sekaligus.
3. Pemantauan Tanda-tanda Dehidrasi
Awasi selalu kondisi anak. Perhatikan tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, jarang buang air kecil, lemas, atau rasa haus yang berlebihan.
Jika muncul tanda-tanda dehidrasi, segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Jangan menunda pertolongan medis, terutama jika kondisi anak memburuk.
Tips Tambahan untuk Mengatasi Diare pada Anak
Selain ketiga langkah utama di atas, beberapa tips tambahan dapat membantu meringankan gejala diare pada anak.
- Pastikan kebersihan diri dan lingkungan sekitar anak. Cuci tangan secara teratur untuk mencegah penyebaran infeksi.
- Berikan makanan yang mudah dicerna, seperti bubur, pisang, dan roti tawar. Hindari makanan yang mengandung lemak tinggi dan sulit dicerna.
- Istirahat yang cukup sangat penting untuk membantu tubuh anak melawan infeksi dan memulihkan kesehatannya.
- Konsultasikan dengan dokter jika diare berlangsung lebih dari beberapa hari atau disertai gejala lain seperti demam tinggi atau darah dalam feses.
Dengan memahami penyebab, gejala, dan pencegahan dehidrasi akibat diare, orang tua dapat memberikan perawatan yang tepat dan meminimalkan risiko komplikasi. Kecepatan penanganan sangat penting dalam mengatasi diare pada anak dan mencegah dehidrasi yang dapat membahayakan kesehatan si kecil. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan terhindar dari potensi bahaya yang lebih serius.