Kontribusi anak usaha PT Aneka Tambang Tbk (Antam), yaitu PT Gag Nikel, terhadap pendapatan perusahaan masih relatif kecil. Direktur Utama Antam, Achmad Ardianto, menyatakan bahwa kontribusi tersebut berada di bawah 10%. Pernyataan ini disampaikan di tengah sorotan publik terhadap aktivitas pertambangan PT Gag Nikel di Raja Ampat.
Aktivitas PT Gag Nikel sempat dihentikan sementara oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Penghentian ini menyusul dugaan kerusakan ekosistem Raja Ampat akibat aktivitas pertambangan nikel.
Kontribusi PT Gag Nikel terhadap Pendapatan Antam
Meskipun menjadi sorotan, kontribusi finansial PT Gag Nikel terhadap Antam masih tergolong minim. Achmad Ardianto menegaskan bahwa pendapatan Antam didominasi oleh komoditas emas.
Lebih dari 70% pendapatan perusahaan berasal dari penjualan emas. Antam juga memproduksi bauksit di Tayan, Kalimantan Barat, dan nikel di Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Operasional PT Gag Nikel dan Arahan Pemerintah
Antam selalu mematuhi arahan pemerintah terkait operasional PT Gag Nikel. Saat ini, perusahaan tengah menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah untuk melanjutkan operasional pertambangan di Raja Ampat.
Meskipun pemerintah menyatakan tidak ada kerusakan fatal yang disebabkan oleh PT Gag Nikel, beberapa hal minor perlu diperbaiki. Antam berkomitmen untuk memperbaiki hal tersebut dan menunggu arahan selanjutnya dari pemerintah.
Kinerja Keuangan Antam Tahun 2024
Antam mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3,85 triliun pada tahun 2024. Angka ini meningkat 25% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 3,08 triliun.
Pendapatan Antam pada tahun 2024 mencapai Rp 69,19 triliun. Komoditas emas menjadi penyumbang terbesar pendapatan, yakni sebesar Rp 57,56 triliun.
Pendapatan dari emas meningkat signifikan, yaitu sebesar 120% dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp 26,12 triliun. Pertumbuhan ini menjadi faktor utama peningkatan laba bersih Antam.
Secara keseluruhan, meskipun kontribusi PT Gag Nikel terhadap pendapatan Antam masih relatif kecil, kinerja keuangan Antam secara keseluruhan tetap positif dan didorong terutama oleh penjualan emas. Ke depannya, operasional PT Gag Nikel di Raja Ampat akan bergantung pada arahan dan kebijakan pemerintah, dengan fokus utama pada perbaikan lingkungan dan keberlanjutan usaha.