Pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Bengkulu sempat terhambat beberapa waktu lalu akibat pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai. Kondisi ini mendorong Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk memperkuat sinergi dalam menjamin kelancaran distribusi BBM di masa mendatang.
Langkah kolaboratif ini diambil setelah pertemuan langsung antara Kepala BPH Migas Erika Retnowati dengan Gubernur Bengkulu Helmi Hasan. Keduanya sepakat pentingnya koordinasi yang efektif untuk mencegah terulangnya permasalahan serupa.
Sinergi BPH Migas dan Pemprov Bengkulu Jamin Kelancaran Distribusi BBM
Audiensi antara Kepala BPH Migas dan Gubernur Bengkulu menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat pengawasan bersama terhadap distribusi BBM subsidi dan penugasan. Kerja sama ini didasari perjanjian kerja sama yang telah terjalin sebelumnya antara kedua pihak.
Pemprov Bengkulu akan berperan aktif dalam memantau distribusi BBM di wilayahnya. Hal ini diharapkan mampu memberikan respon yang cepat dan tepat jika terjadi kendala di lapangan.
Gubernur Helmi Hasan menyambut baik inisiatif ini. Ia menekankan pentingnya pembelajaran dari kejadian lalu untuk meningkatkan koordinasi antar pemangku kepentingan.
Penanganan Pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai
Sebelum audiensi, Erika Retnowati meninjau langsung Pelabuhan Pulau Baai untuk melihat kondisi pengerukan sedimen yang menjadi penyebab terhambatnya kedatangan kapal pengangkut BBM. Pendangkalan ini mengakibatkan kapal kesulitan bersandar selama dua bulan terakhir.
Anggota Komite BPH Migas, Abdul Halim, telah berkoordinasi dengan PT Pelindo (Persero) untuk mempercepat proses pengerukan. PT Pelindo telah memulai pengerukan sejak 2 Juni 2025.
General Manager Pelindo Regional 2 Bengkulu, S Joko, memperkirakan pengerukan akan selesai dalam dua pekan. Setelah itu, alur masuk pelabuhan diharapkan kembali normal dan dapat dilalui kapal pengangkut BBM.
Kolaborasi Multipihak untuk Solusi Berkelanjutan
Pertemuan tersebut dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Direktur BBM BPH Migas, Tenaga Ahli Menteri ESDM, Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat PT Pertamina Patra Niaga, Direktur Eksekutif Regional 2 PT Pelindo (Persero), Vice President Supply and Distribution Operation PT Pertamina Patra Niaga, dan Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk menyelesaikan masalah distribusi BBM di Bengkulu.
Abdul Halim mengapresiasi langkah PT Pelindo dan menekankan pentingnya kolaborasi antar berbagai pihak. Sinergi ini diharapkan dapat memberikan solusi yang efektif dan berkelanjutan dalam menjaga pasokan BBM di Bengkulu.
Langkah cepat dan kolaboratif ini menunjukkan komitmen semua pihak untuk memastikan ketersediaan BBM di Bengkulu tetap terjaga. Ke depannya, diharapkan sistem pengawasan dan koordinasi yang lebih terintegrasi dapat diimplementasikan untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Dengan adanya kerjasama yang erat antara BPH Migas, Pemprov Bengkulu, dan PT Pelindo, distribusi BBM di Bengkulu diharapkan dapat berjalan lancar dan terhindar dari hambatan yang dapat mengganggu masyarakat.