Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan aksi balap liar di Tol Layang Jakarta-Cikampek II (MBZ) yang melibatkan sebuah BMW M4 dan kereta cepat Whoosh. Kejadian ini menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap batas kecepatan dan keselamatan berkendara di jalan tol.
Aksi berbahaya ini mendapat perhatian dari pihak berwajib. Polisi menyatakan pengemudi BMW M4 telah melanggar aturan lalu lintas dengan kecepatan yang jauh melebihi batas aman.
Kecepatan Berbahaya di Tol MBZ
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, mengungkapkan hasil penyelidikan atas video viral tersebut. Berdasarkan rekaman CCTV, kecepatan rata-rata mobil BMW M4 mencapai lebih dari 100 km/jam, bahkan sempat mencapai 150 km/jam.
Kecepatan tersebut jauh di atas batas kecepatan maksimal yang telah ditentukan untuk Tol MBZ, yakni 100 km/jam. Hal ini dikarenakan struktur jalan tol yang bergelombang meningkatkan risiko kecelakaan jika dilalui dengan kecepatan tinggi.
Geometri Tol MBZ dan Risiko Kecelakaan
Ahli beton dan konstruksi, FX Supartono, menjelaskan geometri Tol MBZ dirancang untuk kecepatan maksimal 80 km/jam sesuai dengan DED (Detailed Engineering Design).
Namun, pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna jalan tol kerap melaju dengan kecepatan 100 km/jam atau bahkan lebih, terutama saat kondisi jalan lengang. Kondisi ini membuat geometri jalan tol tidak lagi sesuai dengan kecepatan kendaraan yang melintas.
Supartono menambahkan, pada kecepatan 100 km/jam atau lebih, beberapa bagian Tol MBZ dengan radius tikungan yang kecil tidak lagi memenuhi syarat keselamatan. Hal ini mengakibatkan kendaraan terasa seperti melayang saat melewati tikungan tersebut.
Analisis Ahli terhadap Geometri Jalan Tol
Dengan kecepatan di atas 100 km/jam, banyak elemen geometri Tol MBZ yang tidak lagi memenuhi standar keamanan, khususnya radius tikungan yang terlalu kecil. Kondisi ini yang menyebabkan kendaraan terasa melayang saat melewati lengkungan.
Penyelidikan dan Sanksi Terhadap Pelanggar
Polisi berencana memanggil pembuat konten video tersebut karena telah melakukan pelanggaran lalu lintas.
Identitas pengemudi BMW M4, yang memiliki plat nomor kendaraan asal Bandung, masih dalam penyelidikan. Pihak kepolisian tengah menyelidiki apakah pengemudi tersebut merupakan warga Jakarta atau Bandung.
AKBP Argo Wiyono menyayangkan aksi adu kecepatan tersebut, terlebih lagi aksi tersebut direkam dan diunggah ke media sosial. Aksi tersebut dinilai sangat membahayakan keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.
Kesimpulannya, kasus viral BMW M4 yang ngebut di Tol MBZ menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya mematuhi aturan lalu lintas dan kesadaran akan keselamatan berkendara. Struktur jalan tol yang dirancang untuk kecepatan tertentu harus dipatuhi agar terhindar dari kecelakaan. Pihak berwenang perlu meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.