Antony, pemain sayap Brasil yang pernah menjadi sorotan dengan harga transfer fantastis, kini tengah merasakan kebangkitan kariernya bersama Real Betis. Setelah periode yang kurang memuaskan di Manchester United, ia menemukan kembali performanya di Spanyol, bahkan membawa timnya ke final UEFA Conference League.
Kepindahannya ke Real Betis pada Januari lalu, sebagai pemain pinjaman, tampaknya menjadi titik balik bagi Antony. Pelatih Manuel Pellegrini sendiri mengungkap rahasia di balik performa impresif pemain berusia 25 tahun tersebut.
Kebangkitan Antony di Real Betis: Balas Dendam atas Masa Lalu?
Pelatih Manuel Pellegrini mengungkapkan bahwa Antony datang ke Real Betis dengan tekad membalas kekecewaan masa lalunya di Manchester United. Ia merasa tidak bahagia dan memiliki banyak keluhan atas performanya di klub raksasa Inggris tersebut.
Pellegrini menambahkan bahwa beban menjadi pemain termahal dengan harga 100 juta euro (sekitar Rp1,8 triliun) turut memengaruhi performanya. Namun, di Betis, Antony berhasil menunjukkan kualitas sebenarnya.
Performa Mengesankan dan Masa Depan yang Tak Pasti
Dalam 17 pertandingan LaLiga, Antony telah mencetak lima gol. Angka ini sama dengan total golnya selama dua setengah musim di Manchester United.
Kontribusinya tak hanya berhenti di liga domestik. Ia juga mencetak empat gol untuk membawa Real Betis ke final UEFA Conference League, menghadapi Chelsea di Wroclaw, Polandia.
Meskipun performanya mengesankan, masa depan Antony di Real Betis masih belum pasti. Betis ingin mempermanenkan statusnya, namun keterbatasan anggaran menjadi kendala.
Final UEFA Conference League: Betis Hadapi Chelsea
Jelang final melawan Chelsea, Pellegrini menegaskan bahwa perbedaan anggaran kedua tim tidak akan memengaruhi hasil pertandingan. Ia yakin Betis memiliki peluang yang sama untuk menang.
“Kami tidak merasa seperti David yang menghadapi Goliath,” tegas Pellegrini. Dalam 90 menit di lapangan, semua tim memiliki kesempatan yang setara.
Bagi Real Betis, final ini adalah kesempatan untuk meraih gelar Eropa pertama dalam sejarah klub. Mereka pernah menjuarai LaLiga dan Copa del Rey beberapa kali, namun belum pernah mencapai final kompetisi antarklub Eropa sebelumnya.
Kapten tim, Isco, menambahkan optimisme. Ia percaya pada kekuatan tim dan berharap bisa memberikan kebahagiaan bagi para penggemar.
Pertandingan melawan Chelsea akan menjadi ujian besar bagi Antony dan Real Betis. Namun, perjuangan mereka telah membuktikan bahwa semangat dan tekad bisa mengalahkan hambatan finansial dalam pertandingan sepak bola.
Kisah Antony di Real Betis menjadi contoh bagaimana seorang pemain dapat bangkit dari keterpurukan dan membuktikan kualitasnya. Masa depannya memang belum pasti, namun perjalanannya telah menginspirasi banyak orang.