Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan komitmen pemerintah untuk menjaga defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 tetap di bawah 2,53 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Pernyataan ini disampaikan setelah pertemuannya dengan First Deputy Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF), Gita Gopinath, pada Jumat, 20 Juni 2025.
Pertemuan tersebut membahas tantangan ekonomi global dan nasional di tengah ketidakpastian ekonomi dunia. Sri Mulyani menekankan pentingnya pengelolaan APBN yang hati-hati dan terukur sebagai penyangga terhadap guncangan ekonomi global.
Defisit APBN 2025 Tetap Terjaga di Bawah 2,53 Persen PDB
Sri Mulyani menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga defisit APBN 2025 tetap di bawah angka 2,53 persen terhadap PDB. Hal ini dilakukan meskipun menghadapi berbagai tantangan ekonomi global.
Komitmen ini disampaikan setelah pertemuan dengan pejabat IMF, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.
Tantangan Ekonomi Global dan Strategi Pemerintah Indonesia
Sri Mulyani menjelaskan bahwa gejolak ekonomi global, termasuk disrupsi rantai pasok, kebijakan suku bunga tinggi yang berkelanjutan, risiko inflasi tinggi, dan pelemahan ekonomi dunia, menjadi tantangan besar bagi Indonesia dan negara-negara lain.
Pemerintah Indonesia menyadari tantangan ini dan berkomitmen untuk terus mewaspadai berbagai risiko global yang berpotensi berdampak pada perekonomian nasional.
Salah satu strategi yang diterapkan adalah pengelolaan APBN yang hati-hati dan bijaksana. APBN berperan sebagai penyangga guncangan ekonomi global (shock absorber).
Pemerintah juga berupaya melindungi daya beli masyarakat melalui berbagai stimulus untuk mendorong konsumsi rumah tangga. Komitmen untuk menjaga defisit APBN tetap terkendali sesuai batas yang ditentukan dalam UU APBN juga ditekankan.
Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat: Kunci Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Sri Mulyani menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional. Kerja sama ini dianggap krusial dalam menghadapi tantangan ekonomi yang kompleks.
Pemerintah optimistis namun tetap waspada dalam menghadapi tantangan ke depan. Berbagai upaya dilakukan agar pembangunan Indonesia tetap berjalan di tengah situasi yang tidak mudah.
Pemerintah akan terus memantau perkembangan ekonomi global dan melakukan penyesuaian kebijakan sesuai kebutuhan untuk memastikan stabilitas ekonomi dalam negeri.
Dengan langkah-langkah strategis dan kolaborasi yang kuat, pemerintah berharap dapat menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap sehat dan berkelanjutan.
Kehati-hatian dan ketepatan dalam mengelola APBN menjadi kunci utama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga.