Industri perfilman Hollywood tengah menghadapi tantangan serius. Banyaknya film yang dirilis dengan naskah belum rampung menjadi salah satu penyebab utama penurunan kualitas dan minat penonton. Hal ini diungkapkan oleh James Gunn, salah satu pimpinan DC Studios, dalam wawancara terbarunya. Pernyataan Gunn ini menjadi sorotan dan membuka diskusi penting tentang praktik pembuatan film di Hollywood saat ini.
James Gunn menekankan bahwa masalahnya bukan terletak pada menurunnya minat penonton film atau popularitas platform streaming. Ia percaya akar permasalahan yang lebih mendasar terletak pada proses produksi yang terburu-buru, seringkali mengorbankan kualitas skenario demi mengejar target rilis.
Naskah yang Belum Matang: Akar Masalah Industri Film Hollywood
Gunn, yang dikenal sebagai sutradara “Superman”, mengungkapkan keprihatinannya terhadap banyaknya film yang mengalami kegagalan karena proses produksi yang tergesa-gesa. Tekanan deadline perilisan seringkali memaksa para pembuat film untuk merilis karya mereka sebelum naskah benar-benar selesai dan matang.
Hal ini berdampak negatif pada kualitas film secara keseluruhan, menghasilkan produk yang kurang memuaskan dan berujung pada reputasi buruk. Gunn bahkan menyebutkan bahwa salah satu proyek filmnya terpaksa dihentikan karena masalah naskah yang belum sempurna. Ia menegaskan pentingnya mementingkan kualitas skenario di atas segalanya.
Strategi Baru DC Studios: Prioritaskan Kualitas, Bukan Kuantitas
Berbeda dengan praktik umum di Hollywood, DC Studios di bawah kepemimpinan Gunn dan Peter Safran menerapkan strategi yang berbeda. Mereka memprioritaskan penyelesaian naskah yang matang sebelum memulai proses produksi.
Gunn menjelaskan bahwa DC Studios tidak terbebani target produksi film setiap tahun. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi mereka untuk fokus pada kualitas daripada kuantitas. Mereka lebih memilih untuk menghasilkan film-film berkualitas tinggi daripada banyak film yang kualitasnya kurang memuaskan.
Proyek DC Studios yang Berfokus pada Kualitas Skenario
Contohnya, proyek film “Supergirl”, “Lanterns”, dan “Clayface” dibangun di atas dasar skenario yang kuat sejak awal. Hal ini memungkinkan tim produksi untuk mengerjakan film dengan kualitas yang lebih baik. Gunn menekankan pentingnya skrip yang bagus sebagai fondasi dari setiap film yang berkualitas.
Harapan untuk Masa Depan Industri Film Hollywood
Dengan pendekatan yang berfokus pada kualitas skenario, DC Studios berharap dapat menjadi contoh bagi industri perfilman Hollywood secara keseluruhan. Gunn optimistis bahwa pendekatan yang lebih bertanggung jawab ini akan menghasilkan film-film yang lebih baik dan memuaskan penonton.
Meskipun tidak menjanjikan kesempurnaan (bahwa semua film mereka akan sukses besar), Gunn bertekad untuk menjaga standar kualitas setinggi mungkin. Ia menyadari bahwa ada potensi risiko pembuatan film yang kurang baik, namun ia percaya bahwa rata-rata kualitas film-film DC Studios akan jauh lebih baik dengan strategi ini. Keberhasilannya bergantung pada skenario yang dianggapnya bagus dan berpotensi besar.
Dengan perubahan strategi ini, industri perfilman Hollywood mungkin akan melihat pergeseran paradigma. Prioritas pada kualitas naskah bisa menjadi kunci untuk menghidupkan kembali industri yang tengah mengalami penurunan. Fokus pada cerita yang solid dan perkembangan karakter yang kuat diharapkan dapat menarik kembali minat penonton dan mengembalikan kejayaan perfilman Hollywood. Langkah DC Studios ini patut diapresiasi dan layak menjadi contoh bagi studio film lainnya.