Probiotik, sering disebut sebagai “bakteri baik,” adalah mikroorganisme yang memberikan manfaat kesehatan bila dikonsumsi atau diaplikasikan pada tubuh. Kegunaannya mencakup peningkatan sistem kekebalan tubuh, kesehatan pencernaan, dan penyerapan nutrisi. Probiotik ditemukan secara alami dalam beberapa makanan dan suplemen.
Meningkatnya kesadaran akan manfaat probiotik membuat banyak orang tua meminta suplemen probiotik untuk anak-anak mereka. Namun, menurut dr. Melia Yunita, MSc, Sp.A, spesialis anak, tidak semua anak membutuhkannya. Pemberian suplemen harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing anak.
Suplemen Probiotik: Perlukah Anak Anda Mengkonsumsinya?
Dr. Melia menjelaskan bahwa pemberian probiotik bersifat individual. Suplemen probiotik diberikan berdasarkan kondisi kesehatan anak.
Beberapa kondisi medis tertentu memerlukan penggunaan suplemen probiotik. Contohnya, bayi prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), dan bayi yang dirawat di NICU (Neonatal Intensive Care Unit) seringkali membutuhkan suplemen ini.
Sebaliknya, anak-anak yang sehat, tumbuh kembangnya normal, dan tanpa masalah pencernaan (seperti sembelit atau diare) tidak memerlukan suplemen probiotik.
Indikasi Medis dan Pemberian Suplemen Probiotik
Pemberian suplemen probiotik pada anak, seperti halnya suplemen lain, harus berdasarkan anjuran dokter. Tidak ada panduan umum yang merekomendasikan penggunaan suplemen probiotik untuk anak yang sehat.
Pemberian suplemen probiotik disesuaikan dengan kondisi masing-masing anak. Misalnya, bayi dengan kolik infantil mungkin memerlukan suplemen probiotik dalam jangka waktu yang lebih lama. Kolik infantil adalah kondisi di mana bayi sehat sering menangis lama tanpa sebab yang jelas.
Hindari FOMO dan Pahami Manfaat Probiotik
Dr. Melia mengingatkan orang tua untuk menghindari pembelian suplemen probiotik karena FOMO (Fear Of Missing Out). Beragam produk probiotik tersedia dengan dosis dan fungsi yang berbeda-beda.
Beberapa probiotik diformulasikan untuk mengatasi diare atau sembelit, sementara yang lain mungkin tidak memberikan efek signifikan pada anak yang sehat. Pembelian yang tergesa-gesa tanpa konsultasi dokter bisa berujung pemborosan.
Probiotik secara alami hadir dalam berbagai makanan sehari-hari, seperti keju, yogurt, dan bahkan susu. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan kembali kebutuhan pemberian suplemen probiotik secara terus-menerus. Konsultasikan selalu dengan dokter sebelum memberikan suplemen pada anak Anda. Pemberian suplemen harus berdasarkan kebutuhan medis, bukan tren atau pengaruh dari luar.