Konflik antara Iran dan Israel kembali memanas. Selama enam hari berturut-turut, Iran melancarkan serangan rudal besar-besaran ke berbagai kota di Israel. Serangan ini merupakan respons atas aksi militer Israel yang menghantam sejumlah fasilitas di Iran, termasuk lokasi nuklir dan instalasi militer, sejak Jumat, 13 Juni 2025.
Serangan rudal Iran yang terus-menerus ini menyebabkan kerusakan signifikan dan korban jiwa di berbagai lokasi di Israel. Sensor militer yang diberlakukan selama konflik membuat informasi detail mengenai kerusakan dan korban jiwa menjadi terbatas.
Serangan Rudal Iran: Sasaran Strategis dan Infrastruktur Kritis
Serangan rudal Iran tak hanya menargetkan wilayah militer. Beberapa lokasi strategis dan infrastruktur penting menjadi sasaran serangan, termasuk kompleks Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv yang dikenal sebagai “Pentagon Israel”.
Rudal juga menghantam Institut Sains Weizmann di Rehovot, pusat penelitian terkemuka yang memiliki hubungan erat dengan militer Israel. Hal ini menunjukkan bahwa Iran menyasar tidak hanya infrastruktur militer, tetapi juga pusat penelitian dan pengembangan teknologi Israel.
Wilayah Metropolitan Tel Aviv Terdampak Berat
Wilayah metropolitan Tel Aviv menjadi salah satu area yang paling parah terdampak serangan rudal Iran. Di Ramat Gan, serangan menghancurkan sembilan bangunan apartemen, memaksa evakuasi massal warga.
Kerusakan signifikan juga terjadi di Petah Tikva dan Bnei Brak, yang meliputi area permukiman dan bangunan komersial, termasuk sebuah sekolah agama. Bat Yam mengalami dampak terburuk dengan jumlah korban jiwa tertinggi.
Rishon LeZion juga mengalami kerusakan parah di banyak rumah warga. Laporan dari layanan darurat menyebutkan sembilan orang tewas dan sekitar 200 lainnya luka-luka di Bat Yam.
Infrastruktur Vital Dilumpuhkan: Kilang Minyak Haifa dan Lainnya
Serangan rudal Iran juga menyasar infrastruktur vital, termasuk kompleks petrokimia Bazan di Haifa, kilang minyak terbesar di Israel. Serangan ini memaksa penghentian total operasional kilang.
Haifa juga mengalami serangan kedua yang menghantam beberapa bangunan permukiman di kawasan Neve Sha’anan. Kerusakan yang diakibatkan serangan ini memperparah krisis dan menimbulkan kekhawatiran akan kelangkaan bahan bakar.
Korban Jiwa di Tamra dan Eskalasi Konflik
Di Tamra, kota di Israel utara dengan mayoritas penduduk Palestina, empat perempuan dari satu keluarga tewas akibat serangan rudal. Kota ini memiliki infrastruktur perlindungan yang minim, sehingga warga sipil sangat rentan terhadap serangan.
Konflik Iran-Israel ini berawal dari serangan Israel pada 13 Juni 2025 terhadap berbagai fasilitas di Iran. Serangan tersebut mengakibatkan lebih dari 200 kematian dan lebih dari 1.200 luka-luka di Iran.
Sebagai balasan, Iran melancarkan serangan rudal balistik dan drone, menyebabkan lebih dari 30 kematian dan ratusan luka-luka di Israel. Serangan Israel sebelumnya merupakan respons atas serangan Iran pada Oktober 2024.
Serangan-serangan tersebut saling terkait dan menunjukkan eskalasi konflik yang mengkhawatirkan, dengan dampak serius bagi kedua negara dan stabilitas regional.
Minimnya infrastruktur perlindungan di beberapa wilayah yang menjadi sasaran, terutama di kota-kota dengan populasi warga sipil yang padat, menunjukkan urgensi kebutuhan untuk meningkatkan upaya perlindungan warga sipil di tengah konflik berskala besar. Eskalasi konflik ini menjadi peringatan serius bagi dunia internasional untuk mendorong upaya perdamaian dan dialog guna mencegah meluasnya konflik dan korban jiwa lebih lanjut.