Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menegaskan pendiriannya terkait hubungan diplomatik Indonesia-Israel. Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Gita Wirjawan, SBY menyatakan bahwa hal tersebut mustahil terjadi selama Palestina belum merdeka. Pernyataan ini disampaikan SBY pada Kamis (19/6/2025) dan dikutip kembali pada Sabtu (21/6/2025). Kompas.com telah mendapatkan izin untuk mengutip isi wawancara tersebut.
SBY menekankan pentingnya kemerdekaan Palestina sebagai prasyarat hubungan diplomatik dengan Israel. Ia melihat hubungan tersebut akan kontraproduktif jika terjalin sebelum Palestina merdeka.
Hubungan Diplomatik Indonesia-Israel: Sebuah Kemustahilan Sebelum Kemerdekaan Palestina
Menurut SBY, menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sebelum kemerdekaan Palestina akan menimbulkan berbagai permasalahan. Ini akan berdampak negatif baik di dalam negeri maupun di mata negara-negara lain.
Potensi benturan pendapat di dalam negeri akan sangat besar. Hal ini dapat menyebabkan kegaduhan dan ketidakstabilan.
Selain itu, beberapa negara Islam mungkin akan salah memahami langkah Indonesia. Ini dapat berdampak negatif pada hubungan Indonesia dengan negara-negara tersebut.
Konsistensi SBY dalam Menentang Hubungan Diplomatik Sebelum Kemerdekaan Palestina
SBY menyatakan konsistensinya dalam hal ini. Pandangannya terhadap isu ini tidak berubah sejak sebelum, selama, hingga setelah masa jabatannya sebagai presiden.
Ia menegaskan bahwa pandangannya tetap sama, baik sebelum menjabat sebagai presiden (2004-2014), saat menjabat, maupun setelahnya. Keteguhan prinsip ini tetap dipegangnya hingga saat ini.
Solusi Dua Negara dan Harapan Perdamaian di Timur Tengah
SBY tetap optimis dan mendorong solusi dua negara (two-state solution) sebagai jalan keluar konflik Israel-Palestina. Ini merupakan solusi yang diharapkan dapat mengakhiri konflik dan memberikan kemerdekaan bagi Palestina.
Ia juga berharap agar tidak terjadi perang baru di Timur Tengah. Hal ini penting untuk menciptakan iklim perdamaian yang kondusif bagi tercapainya solusi dua negara.
SBY berharap para pemimpin Indonesia selanjutnya juga akan memiliki keteguhan prinsip yang sama. Hal ini penting untuk menjaga konsistensi kebijakan luar negeri Indonesia terkait Palestina dan Israel.
Pernyataan SBY ini menjadi pengingat penting akan komitmen Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina. Konsistensi sikap ini penting untuk menjaga kredibilitas Indonesia dalam perannya di kancah internasional.
Ketegasan SBY juga menjadi bahan pertimbangan bagi para pemimpin Indonesia ke depan dalam menentukan kebijakan luar negeri terkait isu Palestina dan Israel. Komitmen terhadap kemerdekaan Palestina menjadi kunci dalam menentukan arah hubungan diplomatik dengan Israel.