Pesawat angkut berat A400M pesanan Indonesia memasuki tahap baru. Pesawat pertama, bernomor MSN 148, telah selesai dicat dengan livery TNI AU dan siap dikirim.
Kemajuan ini diumumkan Airbus dalam jumpa pers di Jakarta menjelang pameran pertahanan Indo Defence 2025. Pengiriman diperkirakan lebih cepat dari jadwal semula.
A400M Pertama Indonesia Tampil dengan Livery TNI AU
Zakir Hanid, Kepala Regional Asia Pasifik Airbus Defence and Space, mengonfirmasi penyelesaian proses pengecatan pesawat A400M pertama untuk Indonesia (MSN 148).
Pesawat tersebut kini tampil gagah dengan corak abu-abu khas TNI AU, serupa dengan pesawat angkut C-130 Hercules.
Nomor registrasi A-4001 terpampang jelas di sirip tegak belakang, di bawah bendera Merah Putih. Roundel segi lima TNI AU berwarna hitam menghiasi bagian ekor.
Nomor 01 tertera di bagian hidung pesawat. Tulisan “TNI Angkatan Udara” dan “Indonesian Air Force” terlihat di bagian depan badan pesawat.
Logo Skadron Udara 31, yang akan mengoperasikan pesawat ini, juga terpasang di dekat pintu pesawat.
Pesawat A400M ini akan berbasis di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Pengiriman Lebih Cepat dari Jadwal
Proses produksi MSN 148 berjalan lebih cepat dari perkiraan.
Pengiriman yang semula dijadwalkan akhir 2025, kini dipercepat menjadi November 2025.
Kerja sama erat antara tim Airbus dan pihak Indonesia menjadi kunci percepatan ini.
Perkembangan Pesawat A400M Kedua
Pesawat A400M kedua untuk Indonesia (MSN 150) juga menunjukkan kemajuan signifikan.
Tahap ‘power-on’ pertama, di mana sistem listrik pesawat dihidupkan, telah berhasil dilakukan.
Saat ini, MSN 150 tengah menjalani pengujian sistem hidrolik dan simulasi untuk pilot.
Kedua unit A400M dipesan oleh Kementerian Pertahanan Indonesia pada tahun 2021 di Dubai Airshow.
Indonesia akan menjadi negara ke-10 di dunia dan ke-2 di Asia Pasifik (setelah Malaysia) yang mengoperasikan pesawat Airbus A400M.
Kehadiran A400M akan memperkuat kemampuan TNI AU dalam berbagai misi, termasuk bantuan kemanusiaan, evakuasi medis, dan pengisian bahan bakar di udara.
Dengan kemampuannya mengangkut muatan berat seperti helikopter atau kendaraan lapis baja, dan beroperasi di berbagai medan, A400M akan menjadi aset berharga bagi TNI AU dalam menjalankan tugasnya menjaga kedaulatan negara.
Keberhasilan dan percepatan pengiriman ini menandakan komitmen kuat Indonesia dan Airbus dalam modernisasi alutsista TNI AU.