Film komedi terbaru “GJLS: Ibuku Ibu-Ibu” garapan sutradara Monty Tiwa tengah mencuri perhatian publik. Kehadiran trio komedian GJLS—Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir—telah berhasil menarik minat lebih dari 300 ribu penonton. Kesuksesan ini semakin diperkuat dengan peningkatan jumlah layar penayangan hingga mencapai 392 layar di seluruh Indonesia, dengan jadwal penayangan sebanyak 1.697 kali.
Uniknya, kesuksesan film ini diiringi oleh serangkaian nazar unik yang dibuat oleh para pemainnya. Nazar-nazar tersebut semakin beragam dan menantang seiring dengan pencapaian jumlah penonton yang terus meningkat. Berikut detail nazar-nazar tersebut dan beragam upaya promosi yang dilakukan oleh tim film.
Nazar Unik Trio GJLS: Dari SIM Gratis Hingga Konser di Sofifi
Jika jumlah penonton mencapai 500 ribu, Ananta Rispo berjanji akan membantu pembuatan 10 SIM untuk penonton terpilih. Mencapai satu juta penonton, GJLS akan membayari pajak kendaraan bermotor lima orang.
Hifdzi Khoir bahkan siap berjalan kaki dari Sepatan, Kabupaten Tangerang ke kantor GJLS di Cipondoh, Kota Tangerang jika target satu juta penonton tercapai. Semakin tinggi angka penonton, semakin menantang pula nazar yang mereka buat.
Mencapai 1,5 juta penonton, GJLS akan menjadi MC gala premier film “Agak Laen 2”. Sementara untuk dua juta penonton, Rigen dan Hifdzi akan menjadi presenter acara Oki Rengga, sedangkan Rispo akan menjadi penari pembuka.
Untuk tiga juta penonton, seluruh anggota GJLS akan membuat rambut mereka gimbal, dan Hifdzi kembali akan berjalan kaki, kali ini dari Sepatan menuju Gelora Bung Karno (GBK).
Mencapai empat juta penonton, mereka akan menggelar pertunjukan gratis di Sofifi, Maluku Utara. Lima juta penonton akan disambut penampilan live GJLS di tengah keramaian.
Tujuh juta penonton akan membuat Rigen menghibahkan helm kepada Mahesa Yuwanda (Wancoy), dan delapan juta penonton akan membuat Hifdzi terbang ke Indramayu hanya untuk menyantap ikan bakar.
Puncaknya, jika “GJLS: Ibuku Ibu-Ibu” mencapai 10 juta penonton, Rispo akan membelikan motor X-Max untuk Wancoy, dilengkapi dengan uang bensin senilai satu juta rupiah dari Hifdzi.
Strategi Promosi Kreatif: Menjangkau Penonton Secara Langsung
Tidak hanya mengandalkan kualitas film, GJLS juga gencar melakukan promosi kreatif untuk mendekatkan diri dengan penonton. Mereka telah melakukan berbagai kegiatan promosi yang menarik perhatian masyarakat.
Salah satunya adalah mengajak warga, khususnya para ibu-ibu, untuk senam Feromon di acara Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) Depok. Mereka juga bernyanyi bersama penyanyi jalanan di kawasan Gulai Tikungan Blok M.
Kegiatan promosi lainnya termasuk rencana nonton bareng dan kunjungan bioskop di Jambi (18 Juni) dan Sukabumi (21 Juni).
Sinopsis dan Pemeran “GJLS: Ibuku Ibu-Ibu”
Film “GJLS: Ibuku Ibu-Ibu” menceritakan kisah tiga saudara dengan karakter absurd yang berusaha menggagalkan pernikahan ayah mereka. Kehadiran bintang-bintang ternama seperti Luna Maya dan Bucek Depp semakin memperkuat daya tarik film ini.
Bucek Depp bahkan menyanyikan lagu dangdut “Feromon” dalam film tersebut. Film ini menghadirkan komedi absurd yang menghibur dan sukses menarik perhatian banyak penonton.
Kesuksesan film ini tidak terlepas dari kerja keras tim produksi dan strategi promosi yang tepat sasaran. Kita tunggu saja apakah nazar-nazar unik dari GJLS ini akan terwujud.
Keberhasilan “GJLS: Ibuku Ibu-Ibu” menunjukan bahwa komedi absurd tetap memiliki tempat di hati penonton Indonesia. Kombinasi cerita yang menarik, akting para pemain, dan strategi promosi yang kreatif menjadi kunci kesuksesan film ini. Semoga film-film komedi lokal lainnya dapat mengikuti jejak kesuksesan ini.