Perang antara Israel dan Iran memasuki hari kedelapan pada Jumat, 20 Juni 2025. Kedua negara terus melancarkan serangan balasan satu sama lain, menandai eskalasi konflik yang mengkhawatirkan. Korban jiwa terus bertambah di kedua belah pihak, dan ketegangan internasional semakin meningkat.
Serangan terbaru militer Israel menargetkan peluncur rudal di Iran. Namun, serangan balasan dari Iran segera menyusul, membuat sirene peringatan berbunyi di Israel.
Serangan Timbal Balik dan Korban Jiwa
Serangan rudal Iran mengakibatkan dua orang terluka di Israel, termasuk seorang anak berusia 16 tahun yang mengalami luka serius. Seorang pejabat militer Israel melaporkan sekitar 20 rudal diluncurkan dalam serangan tersebut.
Pihak berwenang Israel menyatakan setidaknya 25 warga negaranya telah tewas sejak perang dimulai. Sementara itu, Iran melaporkan angka korban jiwa yang jauh lebih tinggi, setidaknya 224 orang tewas, termasuk komandan militer dan ilmuwan nuklir. Angka korban terbaru belum dipublikasikan secara resmi oleh otoritas Iran.
Protes Massal di Iran dan Irak
Ribuan orang turun ke jalan di berbagai kota di Iran untuk memprotes serangan Israel. Demonstrasi berlangsung setelah salat Jumat, dengan para demonstran meneriakkan yel-yel dukungan kepada para pemimpin mereka.
Sentimen anti-Israel juga meluas ke negara tetangga, Irak. Ribuan pendukung ulama berpengaruh Moqtada Sadr turut berunjuk rasa di Baghdad dan kota-kota lain untuk mengecam perang tersebut.
Seorang demonstran di Iran menunjukan spanduk bertuliskan tekadnya untuk mengorbankan diri untuk pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Hal ini menggambarkan sentimen kuat yang mewarnai protes di Iran.
Di Irak, seorang demonstran, Abu Hussein, menyatakan perang tersebut tidak adil dan Israel tidak berhak menyerang Iran. Pernyataan ini mencerminkan opini umum di Irak yang menolak agresi Israel.
Kronologi Konflik dan Reaksi Internasional
Perang bermula pada 13 Juni 2025 ketika Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Iran. Serangan tersebut menyasar fasilitas nuklir, pangkalan rudal, serta sejumlah tokoh militer dan ilmuwan nuklir penting.
Eskalasi konflik ini menimbulkan kekhawatiran internasional yang meluas. Perang telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa yang signifikan dan berpotensi memicu ketidakstabilan regional yang lebih besar. Dunia internasional menantikan upaya penyelesaian damai dan penghentian konflik yang segera.
Situasi saat ini menuntut penyelesaian diplomatis untuk menghindari eskalasi lebih lanjut dan mencegah dampak yang lebih buruk bagi kawasan Timur Tengah. Peran komunitas internasional sangat penting dalam mendorong perundingan damai antara kedua belah pihak yang bertikai.
Ketegangan yang terus meningkat antara Israel dan Iran mengingatkan akan pentingnya dialog dan kerja sama internasional dalam mengatasi konflik dan mencegah kekerasan lebih lanjut. Dampak kemanusiaan dari konflik ini menuntut perhatian dan tindakan segera dari komunitas internasional.