Bendera merah berkibar di Masjid Jamkaran, Qom, Iran, pada Jumat, 13 Juni 2025. Pengibaran ini terjadi sehari setelah serangan Israel yang menewaskan sejumlah petinggi militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil Iran. Kejadian ini memicu reaksi kuat di Iran, dan bendera merah menjadi simbol penting dari peristiwa tersebut. Bendera merah di Masjid Jamkaran, sebuah situs suci bagi umat Syiah, memiliki makna simbolis yang mendalam bagi masyarakat Iran. Penggunaan bendera merah ini bukanlah hal yang baru, dan memiliki konteks historis serta keagamaan yang signifikan.
Makna Bendera Merah di Masjid Jamkaran
Warna merah pada bendera melambangkan darah para martir yang gugur akibat kejahatan dan ketidakadilan. Kematian mereka dianggap tidak wajar dan membutuhkan pembalasan. Bendera merah juga berfungsi sebagai peringatan dan ancaman akan aksi balas dendam. Penggunaan serupa pernah terjadi sebelumnya, misalnya setelah banyaknya korban jiwa akibat pandemi COVID-19.
Arti Tulisan Arab pada Bendera
Tulisan Arab yang tertera pada bendera berbunyi “Ya la-Tharat al-Hussein,” yang berarti “Wahai kalian para penuntut balas Hussein.” Hussein, cucu Nabi Muhammad SAW, merupakan tokoh suci yang gugur dalam peristiwa Karbala, dan menjadi simbol perjuangan melawan ketidakadilan. Kalimat tersebut menyerukan pembalasan atas kematian yang dianggap zalim, dan menggarisbawahi kesedihan serta kemarahan masyarakat Iran.
Sejarah Pengibaran Bendera Merah di Masjid Jamkaran
Pengibaran bendera merah di Masjid Jamkaran bukan peristiwa yang jarang terjadi. Tradisi ini sering dikaitkan dengan bulan Muharram, masa berkabung bagi umat Syiah atas kematian Hussein bin Ali. Namun, pengibaran bendera merah juga dilakukan pada peristiwa-peristiwa penting lainnya yang dianggap sebagai tragedi besar bagi Iran.
Peristiwa-Peristiwa Penting yang Diiringi Pengibaran Bendera Merah
Bendera merah pernah dikibarkan setelah pembunuhan Qassem Soleimani pada tahun 2020. Soleimani, komandan Garda Revolusi Iran, tewas dalam serangan drone di Irak yang diyakini digerakkan oleh Amerika Serikat. Pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, pada tahun 2024, juga diiringi pengibaran bendera merah. Iran menuding Israel sebagai dalang pembunuhan Haniyeh yang terjadi saat beliau menghadiri pelantikan Presiden Iran. Pandemi COVID-19 juga menjadi momen pengibaran bendera merah. Bendera tersebut menjadi simbol duka dan penghormatan bagi korban pandemi di seluruh dunia, termasuk Iran.
Masjid Jamkaran dan Signifikansinya
Masjid Jamkaran, terletak di pinggiran kota suci Qom, memegang posisi penting dalam budaya dan politik Iran. Masjid ini merupakan pusat pendidikan teologi dan tempat ibadah utama bagi umat Syiah. Signifikansi Masjid Jamkaran semakin meningkat setelah Ayatollah Ali Khamenei menjadi pemimpin tertinggi Iran. Lokasi ini juga memiliki kaitan dengan tokoh-tokoh penting seperti Qassem Soleimani yang diketahui sering beribadah di masjid tersebut. Pengibaran bendera merah di Masjid Jamkaran pada 13 Juni 2025 merupakan pernyataan simbolis yang kuat dari kemarahan dan tuntutan balas dendam atas serangan Israel. Meskipun jadwal penurunan bendera belum ditentukan, kejadian ini menandakan babak baru dalam ketegangan antara Iran dan Israel. Ke depan, perkembangan situasi ini perlu terus dipantau karena berpotensi memicu eskalasi konflik lebih lanjut. Arti simbolis bendera merah yang menggema di Masjid Jamkaran, tempat suci bagi jutaan orang, menunjukkan betapa dalam luka yang diderita Iran dan seberapa kuat tekad mereka untuk menuntut keadilan.