Tragedi menimpa Juliana Marins (27), turis asal Brasil, yang mengalami kecelakaan saat mendaki Gunung Rinjani. Ia jatuh ke dalam jurang sedalam sekitar 600 meter. Setelah upaya pencarian dan evakuasi yang intensif, jenazah Juliana akhirnya berhasil dievakuasi.
Proses evakuasi yang melibatkan tim gabungan Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri ini berlangsung selama beberapa waktu. Keberhasilan evakuasi ini membawa titik akhir pada operasi pencarian yang menegangkan.
Evakuasi Jenazah Juliana Marins dari Jurang Rinjani
Tim SAR gabungan berhasil mengangkat jenazah Juliana Marins dari dasar jurang sekitar pukul 13.51 WITA. Evakuasi yang sulit ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan profesionalisme.
Setelah berhasil diangkat dari jurang, jenazah kemudian dibawa menuju Pelawangan, titik aman di jalur pendakian. Dari Pelawangan, jenazah kemudian dievakuasi menuju Pos 4.
Sekitar pukul 17.00 WITA, tim evakuasi telah tiba di Pos 4 jalur pendakian Gunung Rinjani. Jenazah kemudian dibawa turun hingga akhirnya sampai di Posko Gabungan Evakuasi.
Jenazah Juliana tiba di Posko Gabungan Evakuasi di Kantor Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Resort Sembalun, Lombok Timur, NTB sekitar pukul 20.40 WITA pada Rabu (25/6/2025). Proses evakuasi ini menggunakan jalur Bukit Telu.
Sebuah ambulans yang telah bersiaga sejak pagi di Posko Gabungan Sembalun langsung membawa jenazah Juliana. Keberadaan ambulans ini mempercepat proses evakuasi setelah jenazah tiba di Posko.
Penyambutan Jenazah dan Serah Terima kepada Keluarga
Di posko, jenazah Juliana disambut oleh Kepala Basarnas, Kepala Balai TNGR, personel BPBD, TNI, Polri, dan perwakilan keluarga korban. Suasana haru menyelimuti proses penyambutan jenazah.
Keluarga korban meminta awak media dan masyarakat untuk tidak mengambil gambar kedatangan jenazah. Hal ini menunjukkan rasa duka dan privasi yang dijaga keluarga.
Proses serah terima jenazah dari Kepala Basarnas kepada pihak keluarga berlangsung di posko. Setelah proses serah terima selesai, jenazah direncanakan diberangkatkan ke RS Bhayangkara Mataram.
Penutupan Sementara Jalur Pendakian Gunung Rinjani
Demi kelancaran proses evakuasi, pihak TNGR menutup sementara jalur pendakian Gunung Rinjani. Penutupan ini dilakukan untuk menghindari gangguan selama evakuasi.
Kepala Balai TNGR, Yarman Wasur, menjelaskan bahwa penutupan jalur pendakian bersifat sementara. Penutupan ini juga bertujuan untuk kenyamanan pengunjung.
Penutupan jalur pendakian akan dicabut setelah proses evakuasi dan penanganan pasca-insiden dinyatakan selesai. Pihak TNGR akan mengumumkan pembukaan kembali jalur pendakian secara resmi.
Evakuasi jenazah Juliana Marins menjadi bukti kerja sama dan dedikasi tim SAR gabungan. Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi para pendaki untuk selalu mempersiapkan diri dan mematuhi aturan keselamatan saat mendaki.
Proses evakuasi yang panjang dan penuh tantangan ini akhirnya membawa jenazah Juliana kembali ke keluarganya. Semoga keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi duka ini.