Insiden jatuhnya turis asal Brasil, Juliana Marins (27), di Gunung Rinjani menyita perhatian publik. Kejadian ini menimbulkan duka mendalam dan menjadi sorotan pentingnya perbaikan sistem keselamatan pendakian di Indonesia.
Juliana berhasil dievakuasi dari jurang sedalam 600 meter setelah operasi SAR selama empat hari, mulai Sabtu (21/6/2025) hingga Rabu (25/6/2025). Tragedi ini menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh pihak terkait.
Duka Mendalam dan Evaluasi Keselamatan Pendakian
Ketua Umum Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI), Rahman Mukhlis, menyampaikan belasungkawa. APGI menekankan perlunya evaluasi menyeluruh untuk meningkatkan keselamatan pendakian.
Rahman menyatakan bahwa insiden ini merupakan pelajaran mahal yang harus dikaji secara mendalam. Semua pihak, dari pemandu hingga pendaki, perlu meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab.
Peran Penting Pemandu dalam Keselamatan Pendakian
Rahman menyoroti pentingnya persiapan matang dari para pemandu. Ini meliputi perencanaan perjalanan, pengecekan peralatan, dan memastikan kesiapan fisik pendaki.
Sebelum pendakian, pemandu wajib memberikan briefing detail kepada peserta. Hal ini meliputi peralatan yang harus dibawa, persiapan fisik, hingga koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Koordinasi ini mencakup pengurusan izin, penyediaan porter, dan pendampingan selama pendakian. Semua upaya ini bertujuan untuk memastikan keselamatan pendaki.
Tantangan Medan Pendakian Gunung Rinjani dan Perlengkapan Keselamatan
Medan Gunung Rinjani, khususnya jalur Pelawangan, dikenal ekstrem. Pendaki pemula perlu memperhatikan aspek keselamatan secara serius.
Rahman menekankan pentingnya perlengkapan keselamatan yang lengkap dan tepat guna. Pendaki harus memastikan semua perlengkapan aman, mulai dari kepala hingga kaki.
Sistem layering pakaian disarankan, menggunakan minimal tiga lapis: base layer, inner, dan outer. Bahan dry fit direkomendasikan untuk kenyamanan dan keamanan.
Perlengkapan lain yang penting adalah headlamp, trekking pole, gaiter (pelindung sepatu), dan tali webbing. Tali webbing sangat penting sebagai alat bantu jika pendaki mengalami kesulitan.
Kesimpulan: Meningkatkan Keselamatan Pendakian di Indonesia
Insiden Juliana Marins menjadi pengingat pentingnya keselamatan pendakian. Persiapan yang matang, baik dari pemandu maupun pendaki, serta peningkatan sistem keselamatan secara keseluruhan, sangat krusial untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Evaluasi dan peningkatan kesadaran bersama menjadi kunci utama.
Semoga tragedi ini mendorong perbaikan berkelanjutan dalam sistem keselamatan pendakian di seluruh gunung di Indonesia, sehingga pengalaman mendaki gunung menjadi aman dan menyenangkan bagi semua.