Sumatera Utara bersiap menjadi tuan rumah ajang lari lintas alam bergengsi dunia. Trail of the Kings – Lake Toba by UTMB, bagian dari Ultra-Trail du Mont-Blanc (UTMB) World Series 2025, akan digelar di Pulau Samosir, Danau Toba. Kejuaraan ini menandai babak baru bagi pariwisata dan olahraga Indonesia di kancah internasional.
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menyatakan komitmen penuh untuk menyukseskan acara ini. Penyelenggaraan Trail of the Kings Zero Edition 2024 menjadi batu loncatan menuju event berskala global yang lebih besar dan spektakuler.
Trail of the Kings: Satu-satunya Seri UTMB di Indonesia
Trail of the Kings – Lake Toba by UTMB akan menjadi satu-satunya ajang lari lintas alam berlisensi UTMB di Indonesia. Keunikan ini semakin memperkuat posisi Indonesia di peta olahraga dunia.
Ajang ini akan menyuguhkan lima kategori lomba, yaitu 5K, 10K, 28K, 60K, dan 100K. Para pelari akan beradu kecepatan dan stamina di tengah keindahan alam Pulau Samosir yang memukau.
Potensi Ekonomi dan Pariwisata yang Melimpah
Diperkirakan, sekitar 2.200 pelari dari 25 negara akan berpartisipasi. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui peningkatan kunjungan wisatawan.
Tidak hanya itu, event ini juga akan menjadi platform promosi bagi keindahan alam dan budaya Sumatera Utara. Keunikan budaya Batak akan terintegrasi dengan pesona alam Danau Toba.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) berkolaborasi dengan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dan pihak swasta untuk memastikan kesuksesan acara ini. Kerja sama ini meliputi penandatanganan MoU dan perjanjian kerja sama.
Peluncuran logo resmi Trail of the Kings – Lake Toba dan kampanye destinasi “North Sumatra The Majestic Escape” juga dilakukan. Kampanye ini bertujuan untuk melibatkan UMKM, komunitas lokal, dan pelaku ekonomi kreatif.
Lebih dari Sekadar Lari: Perjalanan Spiritual dan Historis
Direktur Pelaksana Asia World Triathlon Corporation, Jeffrey Edwards, memuji keindahan lanskap Danau Toba. Ia menekankan bahwa lanskap Danau Toba memberikan pengalaman berlari yang unik dan berkesan.
Nama “Trail of the Kings” sendiri memiliki makna historis, yang merujuk pada warisan masyarakat Batak sebagai pelopor jalur kehidupan di medan terjal. Ini bukan sekadar lomba lari, tetapi juga perjalanan spiritual dan historis.
Plt Kepala Disbudparekraf Provinsi Sumut, Dikky Anugerah, menambahkan bahwa event ini akan menjadi kesempatan besar untuk mempromosikan pariwisata Pulau Samosir dan Danau Toba ke tingkat global. Dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar juga akan sangat signifikan.
Direktur Utama BPODT, Jimmy Panjaitan, mengungkapkan kebanggaannya atas kepercayaan dunia untuk menjadikan Danau Toba sebagai lokasi penyelenggaraan event kelas dunia ini. Ia berharap event ini akan mendorong peningkatan kunjungan wisatawan dan perputaran ekonomi lokal.
Peningkatan ini akan dirasakan mulai dari sektor transportasi, kuliner, penginapan, hingga produk kerajinan lokal. Hal ini sejalan dengan visi untuk mengangkat Danau Toba sebagai simbol kebangkitan olahraga wisata di Indonesia.
Trail of the Kings – Lake Toba by UTMB bukan hanya sekadar kompetisi lari, melainkan sebuah perhelatan yang akan membawa dampak positif berkelanjutan bagi Sumatera Utara, khususnya Danau Toba, serta meningkatkan citra Indonesia di mata dunia.